6O

656 96 10
                                    

Sementara di tempatku, aku begitu terkejut ketika tubuhku tak sengaja terbentur sebuah dinding tak terlihat saat aku ingin berjalan turun dari panggung masih dengan menggunakan sihir Stealth-ku.

Apa ini? pikirku sambil merabanya. Sial! Pasti ini hanya ditujukan untukku! Kalau begini percuma aku menggunakan sihir Stealth!

Aku menggeram kesal, dan segera berjalan menuju depan panggung. Aku melihat seisi guild langsung menjadi ricuh setelah kedatangan Evergreen, para penonton langsung berlari ketika mendengar suara teriakan dari Max.

Lucy! pikirku terkejut ketika melihatnya sudah berubah menjadi batu.

"Apa yang kau lakukan, Evergreen?" tanya Master. "Apa kau berencaan mengacaukan festival?"

Evergreen tertawa pelan. "Festival harus ada hiburannya, kan?" katanya kemudian tirai panggung yang berada di belakangnya langsung terangkat dan menampilkan beberapa peserta kontes yang sudah berubah menjadi batu.

"Nee-chan!" seru Elfman terkejut.

"Erza juga!" seru Happy terkejut.

"Huh? Di mana (y/n)?" tanya Gray ketika ia menyadari bahwa aku tidak berada di salah satu patung tersebut.

"Dasar bodoh! Kembalikan mereka seperti semula!" perintah Master.

Bagaimana caranya turun dari sini! pikirku kesal sambil menggedor-gedor dinding tak terlihat tersebut. Sihir Freed bersifat mutlak dan tidak bisa dihancurkan karena hanya pemiliknya yang bisa menghilangkannya. Eh, tunggu-tunggu...

Aku terdiam sejenak sambil berpikir, namun tiba-tiba terbesit sebuah ide dikepalaku. Eh, tapi aku perlu sebuah pena sihir untuk menghancurkannya. Sialan ini menyiksa! pikirku murung.

Tak lama kemudian, tiba-tiba saja sebuah petir menyambar dari atas dan munculah Laxus di tengah-tengah panggung. "Yo, Fairy Tail! Festival yang sesungguhnya baru dimulai!" katanya.

"Laxus?" tanggap Master.

"Freed? Bickslow?" tanggap Gray ketika melihat mereka Freed dan Bickslow berada di dalam guild.

"Raijinshu..." tanggap Macao.

"Pengawal pribadi Laxus!" tanggap Wakaba.

"Ayo bermain, Jiji," kata Laxus sambil menyeringai lebar.

"Hentikan kebodohan ini!" seru Master. "Kembalikan mereka seperti semula!"

"Berapa orang yang akan tersisa di Fantasia nanti?" kata Laxus.

"Jangan!" seru Master ketika melihat sebuah petir nyaris menyambar Lucy yang berubah menjadi patung.

Laxus perlahan menghampiriku. Aku melotot kaget melihatnya. Dia bisa mengetahui keberadaanku? Padahal aku masih menggunakan sihir Stealth! pikirku terkejut. Kemudian Laxus menarikku, dan menyentrumku dengan sengatan kecil. Pada saat itu juga sihir Stealth-ku langsung menghilang.

"Kau tidak akan bisa bersembunyi dariku meskipun dengan menggunakan sihir seperti itu, Little girl," bisik Laxus menyeringai padaku. Sialan! pikirku kesal.

"(y/n)!" seru Gray terkejut.

"Lepaskan aku!" seruku meronta.

Laxus tetap menyeretku kemudian ia memelukku dan Lucy yang sudah berubah menjadi batu. "(y/n) dan wanita-wanita ini adalah tawananku," katanya. "Jika kau melanggar aturannya, aku akan menghancurkannya satu persatu. Aku sudah bilang, kan? Ini adalah hiburan!"

"Ini tidak lucu, Laxus!" kata Master.

"Aku tidak main-main," kata Laxus.

"Kita lihat siapa yang terkuat di Fairy Tail," kata Freed yang sudah berdiri di sebelah Laxus.

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now