16

971 137 3
                                    

Sekilas aku melihat cahaya dari mata seruling tersebut. Serulingnya hidup! pikirku.

"Tidak akan ada yang berubah," kata Makarov tiba-tiba, membuat kami semua memperhatikan ke arah Master. "Orang-orang lemah akan selalu lemah, tak peduli berapa lama kau menunggu. Tapi lemah itu tidak selalu menjadi hal buruk."

"Sebenarnya manusia itu adalah makhluk yang lemah. Karena ketidakamanan kami, kami membentuk guild, tempat berkumpulnya teman-teman kami! Agar menjadi kuat, kami jalin kebersamaan dan terus melangkah. Mereka yang tidak memiliki kemampuan mungkin mengalami lebih banyak hambatan. Mungkin sampai berhenti," lanjut Master. "Tapi, selama kita percaya pada hari esok dan terus melangkah, kekuatan kita secara alami akan meningkat. Menjalani hidup dengan segenap kekuatan berarti kita bisa tersenyum! Dan tidak bergantung pada sesuatu seperti suling itu."

Kami semua terpaku mendengarnya dan tersenyum. Begitu juga Kageyama, ia terpaku lalu menjatuhkan seruling tersebut dan menjatuhkan tubuhnya.

"Aku menyerah!" kata Kageyama pada akhirnya.

Kami semua langsung berlari ke arah Master Makarov.

"Master!" seru Erza.

"Kakek!" seruku, Natsu, dan Gray bersamaan.

"Woah, kenapa kalian ada di sini?" tanya Master.

"Hebat! Kata-kata itu sungguh mengharukan!" seru Erza kemudian memeluk Master.

"Keras banget!" pekik Master ketika kepalanya terbentur baju zirah milik Erza.

"Masalah terselesaikan," kata Gray.

"Kau hebat, Kakek!" kata Natsu sambil memegang kepala Master.

"Berhenti menepukku," kata Master pada Natsu.

"Tidak," jawabku membuat mereka menoleh ke arahku dan terdiam. "Masalahnya baru saja akan dimulai."

"Huh?" tanya Lucy.

Tiba-tiba saja mata seruling tersebut bercahaya dan mengeluarkan asap hitam dari lubang-lubang suling tersebut.

"Dasar kalian semua penyihir penakut!" seru suara yang berasal dari suling tersebut membuat kami semua terkejut, kecuali diriku.

"Ada yang keluar!" pekik Happy terkejut.

Asap hitam yang keluar tadi seketika membentuk sebuah lingkaran sihir yang besar di atas langit dan munculah petir-petir hitam yang menyambar.

"Aku sudah tidak tahan! Aku akan melahap kalian semua!" Lalu munculah sebuah monster bermata tiga dari lingkaran sihir tersebut. "Semua jiwa kalian!"

"Terlalu besar!" seru Lucy kaget.

"Jadi itu yang kalian keluhkan?!" tanya Happy sweatdrop.

"Benda apa itu?" tanya Gray.

"Aku tidak tahu!" jawab Kageyama.

"Ara, gawat!" kata Master Bob.

"Iblis ini berasal dari buku Zeref," kata Master Gold Mine.

"Kenapa suling itu berubah jadi monster?" tanya Lucy.

"Itu wujud asli Lullaby," gumamku.

"Apa maksudmu?" tanya Erza padaku.

"Monster itu adalah Lullaby," jelas Master Gold Mine. "Dengan kata lain, sihir yang hidup. Itu adalah sihir Zeref."

"Sihir yang hidup?" tanya Erza.

"Zeref? Orang dari jaman kuno itu?" tanya Gray.

"Penyihir Kegelapan Zeref adalah penyihir paling kejam di dalam sejarah dunia sihir! Aku tidak percaya senjata peninggalannya, di segel berabad-abad lalu akan muncul sekarang!" kata Master Bob.

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now