18

894 124 1
                                    

Setelah mereka menyusulku di atas tebing, tiba-tiba saja muncul lingkaran sihir di desa. Kemudian semua bangunan yang berada di desa berubah menjadi monster.

"Yah! Makin nggak jelas saja tempat ini!" kata Natsu sambil melihat ke arah desa.

"Master, itu adalah lingkaran sihir!" kata Erza.

"Eh?" respon Natsu, Gray, Lucy, dan Happy.

"Ya, semua retakan yang ditemukan (y/n) adalah bagian dari Lingkaran Sihir," jawab Master. "Dan lingkaran sihir itu adalah katalisator untuk mengaktifkan sihir yang sudah lama disegel!"

"Hidup?" tanya Lucy.

"Lihat baik-baik, seperti yang kalian lihat," kata Master. "Sihir yang merubah benda tidak bergerak menjadi makhluk hidup dan bergerak."

"Itu adalah sihir terlarang," sahutku.

"Benar, itu sihir terlarang. Penduduk desa mengaktifkan sihir terlarang ini tapi akhirnya mereka menjadi santapan monster-monster itu," jelas Master.

"Tapi kenapa mereka melakukan hal berbahaya ini?" tanya Lucy.

"Ini adalah desa guild kegelapan," jawab Erza.

"Apa?" kata Natsu kaget.

"Ketika aku memeriksa gudang di rumah pertama, aku menemukan banyak peralatan sihir," jelas Erza. "Dan tidak satupun yang digunakan untuk tujuan baik."

"Guild kegelapan, ya? Mereka mungkin merencanakan suatu kejahatan dan kena batunya. Tapi!" seru Master membuat kami menoleh dan kaget. "Keputusan mereka adalah kebahagiaan kita."

"Kakek, apa yang kau katakan?" tanya Natsu.

"Oi, oi, jangan bilang..." kataku yang paham dengan maksud Master.

"Mereka ini makhluk hidup. Jika mereka hidup... Kalian bisa memakannya!" seru Master dengan semangat.

Lucy berteriak kaget mendengarnya, sedangkan aku hanya menggelengkan kepala. Yang benar saja? Monster seperti itu bisa dimakan? pikirku sambil menghela napas.

Lalu, Natsu dan Gray langsung menatap monster-monster tersebut sambil menyeringai.

"Jangan berdiri telanjang sambil menyeringai!" protes Lucy.

"Huh?" jawab Gray.

Namun tak lama kemudian suara perut mereka terdengar dengan kerasnya, meronta untuk diberi makanan. Aku langsung sweatdrop mendengarnya.

"Mantab, ayo makan!" seru Natsu dengan semangat.

"Yay, saatnya makan!" seru Happy senang.

"Persetan dengan rasanya, yang penting makan!" kata Gray dengan semangat.

Sedangkan Erza, ia langsung turun ke bawah dengan sangat cepat.

"Erza, apa kau begitu lapar?" tanya Lucy terkejut.

"Makan, makan, makan!" seru Natsu turun ke bawah bersamaan dengan Gray dan Happy.

"C-chotto!" teriak Lucy.

"Jangan lupa sisakan untukku dan (y/n)!" kata Master sambil terduduk di atas tebing.

"Tidak," jawabku. "Aku tidak akan memakannya."

"Kau tidak lapar?" tanya Lucy.

"Memangnya monster kaya gitu bisa dimakan?" tanyaku balik membuat Lucy terdiam seketika.

"Hey! Apa kalian tau sedang berhadapan dengan siapa?" tanya Natsu sambil bersiap untuk bertarung. "Aku adalah pemanggang api nomor satu di Fairy Tail!"

Fairy Tail x Reader [DROP]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt