52

661 86 1
                                    

Keesokan harinya, Loke menghampiri guild dan menyapa beberapa anggota Fairy Tail. Ia menceritakan semuanya pada Natsu, Gray, dan Happy.

"Arwah?" tanggap Natsu.

"Si Loke?" tanggap Happy.

"Ya, begitulah," jawab Loke.

"Aku sama sekali tidak tau!" kata Gray menghampiri Loke.

"Tapi, kau bukan sapi atau kuda," kata Natsu.

"Kau tau Virgo, Natsu. Dia juga merubah dirinya jadi wujud manusia, kan?" tanya Loke.

"Ya, tapi dia bisa berubah menjadi gorila," jawab Natsu sambil membayangkan bentuk Virgo ketika masih menjadi pelayannya Duke Everlue.

"Oh ya, itu benar. Ngomong-ngomong, Cerberus juga bisa─"

Ucapan Loke terpotong karena aku langsung menerjangnya dan memukulnya hingga terjatuh. "Jangan pernah katakan apapun tentang Cerberus pada Natsu dan yang lainnya," kataku pelan dengan aura yang menakutkan.

"Ha-haik..." jawab Loke ketakutan.

"Huh?" tanggap Natsu tak paham.

Lucy langsung sweatdrop melihatku. Kemudian ia beralih pada Natsu dan menjelaskan, "Loke itu adalah arwah singa."

"Singa?!" pekik Natsu terkejut.

"Kucing raksasa!" pekik Happy terkejut.

Loke langsung berdiri. Ia merapikan bajunya dan berkata, "itu benar."

"Bukan begitu!" pekik Lucy.

"Keren," kagum Happy.

"Tapi apa kau baik-baik saja?" tanya Gray pada Loke.

"Aku belum seratus persen fit, tapi aku mau menyapa teman-teman, dan aku ingin secepatnya bertemu dengan Lucy lagi," jawab Loke membuat wajah Lucy merona seketika.

"Dwia mwenywukwaimwu!" godaku bersamaan dengan Happy.

"Berhentilah menggulung lidah kalian!" tanggap Lucy.

Loke langsung menggendong Lucy dan membawanya berjalan keluar guild. "Jadi ayo bicarakan tentang masa depan kita berdua!" kata Loke membuat Lucy panik minta untuk diturunkan.

"Enaknya, aku juga ingin mempunyai arwah," kata Natsu iri.

"Arwah apa?" tanya Happy.

"Seekor naga!" jawab Natsu dengan bersemangat. "Lalu aku akan menguji kekuatan dragon slayerku!"

"Arwah bukanlah makhluk untuk mengetes kekuatanmu!" pekik Lucy.

Benarkah? Padahal dulu aku sering latihan dengan Cerberus, pikirku terdiam.

"Itu benar," tanggap Loke. "Arwah adalah makhluk yang membuat cinta─"

"Kau kembali sana. Kau 'kan belum pulih," usir Lucy sambil mengangkat salah satu kunci emasnya.

"Chotto matte," kata Loke sambil merogoh saku jaketnya. Kemudian ia menunjukkan lima tiket yang berada di tangannya pada kami dan berkata, "ini!"

"Huh?" tanggapku ketika melihatnya.

"Apa ini?" tanya Lucy.

"Tiket untuk menginap di hotel," jawab Loke sambil memberikannya pada Lucy. "Kalian sudah banyak membantuku."

"Ikan!" pekik Happy.

"Whoah!" pekikku bersamaan dengan Lucy dan Natsu.

"Aku tidak pernah tinggal di hotel macam ini!" pekik Gray.

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now