O8

1.2K 155 6
                                    

Di malam harinya, saat kami perjalanan pulang menuju guild dengan berjalan kaki. Lucy masih membicarakan hal tadi dengan murung.

"Aku tak percaya ini," kata Lucy lesu. "Apakah tidak apa-apa menolak imbalan 2.000.000 jewel?"

"Menerima uang, tapi permintaannya tidak terselesaikan hanya akan merusak nama baik Fairy Tail," jelas Natsu.

"Aye!"

"Tapi kita telah melakukan pekerjaan dengan baik, kenapa tidak? Dan kita pulang jalan kaki?" tanya Lucy. "Ternyata dia bukan orang kaya. Mereka bilang rumah itu hanya sewaan demi menjaga martabat. Kalau jadinya seperti ini, mending aku tidak mengambil pekerjaan ini."

"Nggak jelas!" sahut Happy.

"Tentu saja akan kutolak!" kata Lucy.

Duk! Aku langsung menutup buku yang sedari tadi kubaca saat perjalanan pulang, terlalu berisik sehingga aku tidak bisa berkonsentrasi memahami sihir yang tertulis di dalam kitab The Lost Magic. "Kau berisik sekali, Lucy."

"Urusai!" pekiknya.

"Aku lapar, ayo kita mencari sesuatu yang bisa di makan," kataku.

Kami langsung berpencar mencari bahan-bahan makanan. Happy pergi untuk mendapatkan ikan, Natsu pergi untuk mendapatkan beberapa hewan darat, sedangkan aku dan Lucy mengumpulkan ranting-ranting untuk dijadikan kayu bakar.

"Hey, (y/n), apakah kau sudah lama masuk dalam tim Natsu?" tanya Lucy ketika memperhatikanku.

"Hmm, tidak juga," jawabku. "Aku terkadang masuk ke dalam tim orang lain meskipun sebenarnya aku lebih suka ketika mengerjakan pekerjaan dengan sendirian."

Mengingat aku pernah sekelompok bersama Laxus, terkadang bersama Mirajane, bersama Gray juga pernah. Sebenarnya aku anggota kelompok siapa?!

"Mengerjakan pekerjaan sendirian?" tanya Lucy kaget dan aku mengangguk. "Lalu, sebenarnya kau─"

"(y/n)! Aku menemukan banyak," seru Natsu dan Happy sambil menunjukkan beberapa tangkapannya. Aku langsung mengambilnya dam menyiapkan beberapa alat untuk membakarnya.

"Oh iya, bagaimana kau bisa tau jika rumah itu bukan milik mereka?" tanya Lucy pada Natsu.

"Huh? Bau rumah itu dengan bau mereka sangat berbeda," kata Natsu sambil memakan makanannya. "Siapapun bisa mengetahuinya."

"Aye!"

"Tapi, aku bukan binatang," jawab Lucy. "Tapi aku ingin bertemu penulis pujaanku."

"Tuh 'kan, sesuatu yang kau sembunyikan," kata Natsu sambil mengingat.

"Sebuah novel yang kau tulis, benar 'kan?" tanyaku.

"Itulah kenapa kau tau segalanya tentang buku," kata Happy.

"Jangan kasih tau orang lain, ya?" kata Lucy dengan paniknya.

"Kenapa?" tanya Happy.

"Tulisanku masih jelek!" pekik Lucy sambil menutup wajahnya. "Aku akan sangat malu jika seseorang membacanya."

"Jangan khawatir, tidak akan ada yang mau membacanya," kata Natsu.

"Itu malah membuatku sedih," jawab Lucy lesu.

Fairy Tail x Reader [DROP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang