22

793 115 0
                                    

"Aku minta maaf mengejutkan kalian," kata Moka.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Gray.

"Sangat menyedihkan..." respon Lucy.

"Kok... KOK KEREN BANGET!" seru Natsu terkagum-kagum. "Pingin ah! Punya tanduk dan duri! Bolehkah aku memilikinya?!"

"Dia bilang ini keren?" tanya salah seorang penduduk sweatdrop.

"Tidak ada yang pernah mengatakan itu sebelumnya."

Aku langsung memukul kepala Natsu dengan kencang. "HENTIKAN BODOH!" bentakku dan Natsu langsung menciut seketika.

"Kau hanya merepotkan mereka jika kau bertingkah seperti ini!" kata Lucy memarahi Natsu.

"Benarkah?" tanya Natsu sambil memegang kepalanya yang terkena pukulan ku tadi. "Maaf, jadi apa yang harus kita lakukan?"

"Sadar juga," kata Happy.

"Baca situasi, kek," kata Gray.

"Balik ke topik pembicaraan," kata Moka. "Ketika bulan terlihat berwarna ungu, kita semua menjadi seperti ini. Jika tidak dibilang sebuah kutukan, lalu apa? Jika sudah pagi, semuanya kembali normal. Tapi ada yang tidak bisa kembali ke bentuk semula dan akan kehilangan jiwa mereka."

"Itu..." kata Lucy prihatin.

"Jika berubah dan kehilangan jiwa mereka, kami terpaksa harus membunuhnya," kata Moka membuat Natsu, Gray, dan Lucy kaget.

"Tapi pasti ada cara lain untuk membuat mereka kembali normal!" kata Natsu.

"Jika kita membiarkannya, maka semuanya akan dibunuhnya!" kata Moka. "Walaupun kita mengurungnya, mereka akan merusak kurungannya. Jadi, aku membunuh anakku. Anakku, yang sudah berubah total menjadi setan."

Moka langsung menunjukkan foto anaknya kepada kami sambil menangis.

"Itu," kata Lucy terkejut ketika melihat foto tersebut. Tapi kemarin, kami─"

"Shh! Aku tau bagaimana pria itu menghilang," kata Gray. "Apakah dia tidak bisa beristirahat dengan tenang?"

Bukannya pria itu terbang? pikirku terdiam.

"Hantu?" tanya Lucy kaget.

"Tolong selamatkan pulau ini!" kata Moka sambil menundukkan badannya. "Jika tetap seperti ini, kita semua akan kehilangan jiwa kita dan akan berubah menjadi setan!"

"Jangan sampai terwujud!" seru Natsu. "Kami akan melakukan sesuatu!"

"Hanya ada satu jalan untuk menghilangkan kutukannya," kata Moka. "Bulannya... Hancurkan bulannya."

── oOo ──

"Bulannya itu akan semakin mengerikan jika kau terus melihatnya," kata Happy ketika ia melihat ke arah bulan sambil berdiri di jendela.

"Happy, cepat tutup jendelanya," kata Lucy. "Kepala desa 'kan sudah mengingatkannya."

"Happy, jika kau melihat ke arah bulannya, maka kau akan berubah menjadi setan," sahutku sambil menyeringai menakutkan.

"(y/n), k-kowaii," kata Happy ketakutan.

Kini kami berlima berada di salah satu rumah milik penduduk desa. Mereka menyewakannya untuk kami beristirahat beberapa hari kedepan.

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now