29

723 119 2
                                    

Oke, kebetulan author lagi nganggur...
Makanya author Crazy Up sesuai keinginan kalian.

Selamat membaca!

***

"Perisai─"

Sihir yang di ucapkan Gray seketika terhenti ketika Natsu memukul pipi Gray hingga terjatuh. "Bodoh, kau!" kata Natsu dengan muka galaknya.

"Natsu!" seru Gray.

"Tiba-tiba muncul nggak jelas dan ngomong sok 'tanggung jawab'? Berisik, tau!" protes Natsu. "Jangan rebut mangsaku!"

"Mang-mangsamu?" tanya Gray.

"Aku yang akan mengalahkan dia!" seru Natsu sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Sudah kubilang aku yang ngurus dia," balas Gray.

"Memangnya aku pernah ngomong, 'siap pak'?" tanya Natsu.

"Sialan," kata Gray kesal.

"Ngajak berantem?" ejek Natsu.

"Aku harus menyelesaikan urusanku sama dia!" seru Gray kesal sambil menarik syal Natsu. "Aku sudah siap mati!"

Natsu langsung mencengkram tangan Gray yang menarik syalnya. "Memangnya mati adalah hal untuk menyelesaikan masalah? Heh? Bukannya itu melarikan diri, sialan?" tanya Natsu dengan raut wajah yang serius dan Gray langsung tertegun mendengarnya.

Aku yang melihatnya dari belakang langsung terbengong seketika. Situasi macam apa ini? pikirku sambil menggeram kesal.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!" teriakku marah.

Natsu dan Gray langsung menelan ludah sambil menoleh ke arahku.

"Y-ya,(y/n)," kata Natsu berkeringat. "I-ini."

"Kalian─" Ucapanku terhenti ketika merasakan tempat kuil bulan mulai bergetar.

"A-apa itu?" tanya Natsu heran.

── oOo ──

Sementara itu di tempat Lucy, Erza dan Lucy masih berusaha mengalahkan segerombolan orang bertopeng. Erza menebas mereka dan Lucy mencambuk mereka. Sedangkan Happy, ia melempari mereka dengan buah-buah yang ditemukannya.

"Jangan gentar! Orang yang telah menganggu Reite-sama jangan sampai lepas!"

Tiba-tiba saja tanah bergetar dan mereka menghentikan pertarungannya.

"Suara apa itu?" tanya Erza.

Lucy langsung menoleh ke arah kuil bulan dan terkejut. "Tidak mungkin!" katanya.

"Kuilnya sudah kembali ke posisi semula!" kata Happy terkejut.

── oOo ──

"Apa yang terjadi?" tanya Natsu kesal sambil memukul-mukul sekitarnya.

"Sepertinya kuilnya sudah kembali seperti semula," kataku sambil memperhatikan sekitar.

"Berarti cahaya bulannya akan menyinari Deliora lagi!" timpal Gray.

"Maaf menunggu," kata seorang laki-laki bertopeng berjalan menghampiri Lyon.

"Zalty, apa kau yang melakukan hal ini?" tanya Lyon pada orang tersebut.

"Hahaha, bulannya akan segera muncul, jadi kuputuskan untuk mengembalikkan kuilnya seperti semula," jawab Zalty.

"Siapa dia?" tanya Gray.

Aku terdiam ketika melihatnya. Ultear, pikirku.

"Padahal aku susah payah meruntuhkan kuil ini!" gerutu Natsu. "Bagaimana kau bisa mengembalikkan kuilnya?"

Fairy Tail x Reader [DROP]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz