13

913 136 0
                                    

Aku terkejut ketika melihat Erza dengan paksanya membangunkan satu persatu musuh yang tak sadarkan diri hanya untuk menanyakan bagaimana cara menghentikan pusaran angin tersebut. Jika tidak menjawabnya atau tidak tau, maka Erza akan memukulnya lagi hingga tak sadarkan diri.

"Sudah kubilang kami tidak tahu, itu tidak mungkin! Tidak mungkin kami bisa melepaskan mantra dinding angin!"

"Erza! (y/n)!" seru seseorang membuatku dan Erza menoleh ke lantai dua dan melihat Gray berdiri di sana.

"Gray? Bukannya kau bersama Natsu?" tanya Erza.

"Kami berpencar," jawab Gray. "Jangan pikirkan hal itu sekarang! Tujuan Eisenwald yang sebenarnya adalah kota paling akhir dari jalur ini!"

"Kami sudah mengetahuinya," jawabku dengan entengnya.

"Hah? Bagaimana kalian?" tanya Gray bingung.

Aku langsung menyeringai, membuat Gray merinding seketika. "Kau tau karena siapa Erza mendapatkan informasi tersebut," jawabku dengan bangganya.

"Tapi stasiun ini diselimuti dinding angin," kata Erza.

"Yah, aku sudah lihat tadi," kata Gray. "Kau akan jadi daging cincang kalau menerobos keluar."

"Aku sudah tau hal itu," jawab Erza sambil memegang lengan kanannya yang terluka.

"Erza, lenganmu," kata Gray.

"Itu hanya luka ringan," kataku. "Aku sudah memberinya pertolongan pertama, sebentar lagi juga sembuh,"

"Tapi, sementara kita terjebak di sini, Erigor semakin dekat dengan tempat berkumpulnya para Master," kata Erza. "(y/n) kau tidak bisa menggunakan sihir teleportasimu?"

"Tidak bisa, kau lihat semua akses tertutup," jawabku. "Lagi pula membawa kalian semua secara bersamaan akan menguras tenaga sihirku."

"Begitu," kata Erza kemudian ia mulai berpikir. "Itu dia! Ada seseorang bernama Kage di pasukan tertinggi Eisenwald. Dia mampu membuka mantra segel Lullaby sendirian!"

"Membuka mantra? Dia adalah pembuka mantra?" tanya Gray. "Kalau begitu dia juga bisa membuka mantra dinding angin ini!"

"Cari Kage dan tangkap dia!" seru Erza.

"Baik!" jawabku dan Gray bersamaan.

Tiba-tiba saja aku menangkap pembicaraan seseorang.

"Karacka, mau sampai kapan kau mau bersembunyi di situ?" tanya salah satu anak buah Erigor yang terbaring di dekat tembok.

Lalu tak lama kemudian, munculah anak buah Erigor yang tadinya sempat melarikan diri. "Ma-maaf..." jawab orang itu, Karacka.

"Mereka mengejar Kage. Pergilah."

"Kasihani aku! Tidak mungkin aku bisa membantu dia!" kata Karacka ketakutan.

"Bukan... Aku punya tugas yang lebih mudah buatmu, cari Kage dan habisi dia."

"Kalian mau membunuh Kage?" tanyaku yang tiba-tiba saja sudah berdiri disamping mereka. Mereka langsung kaget melihatku. Belum sempat aku pukul, pria yang bernama Karacka tersebut langsung menghilang secara tiba-tiba.

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now