O1

3.2K 273 2
                                    

Kota pelabuhan, Hargeon

"(y/n)?" panggil suara seseorang yang terasa familiar ditelingaku.

Aku membuka mata perlahan, terlihat seekor kucing berwarna biru berdiri didepanku berniat membangunkanku, padahal sejujurnya aku tidak tertidur. Hanya saja, aku sibuk memikirkan kejadian seminggu yang lalu, di mana secara tiba-tiba aku terdampar di dunia ini.

Selama seminggu itu pula aku berusaha mencari tau bagaimana caranya kembali namun tidak bisa. Aku beberapa kali membaca mantra yang berasal dari kitab coklat yang membuatku terdampar ke sini pun tetap tidak bisa. Dan anehnya tulisan yang berada di dalam buku tersebut hanya aku yang bisa melihatnya dan membacanya, orang lain tidak bisa. Mereka hanya memandang kitab tersebut sebagai buku usang yang hanya berisi kertas putih dari keseluruhan halamannya, tanpa ada satu tulisan pun.

Ngomong-ngomong seminggu penuh ini juga potongan-potongan memori kehidupan (y/n) yang sebelumnya selalu terlintas di otakku, membuat kepalaku menjadi sedikit pusing untuk mengingatnya.

"(y/n)?" panggil kucing biru itu lagi.

"Ada apa Happy?" tanyaku kepada kucing biru yang bernama Happy tersebut.

Selang beberapa menit, aku tersadar bahwa kereta yang aku naiki telah berhenti dan sampai ditujuan. "Are? Sudah sampai?" tanyaku dan Happy mengangguk.

Aku memandang laki-laki berambut merah muda yang terkulai lemas didepanku. Mabuk kendaraannya kumat lagi? batinku sambil menghela napas.

"Happy? Bisakah kau membangunkan Natsu?" tanyaku.

"Aye sir!" jawabnya dengan suara khasnya. "Natsu, kita sudah sampai di Hargeon! Okite! Okite!"

Tiba-tiba petugas kereta menghampiri kami. "Maaf, tuan, nona..."

Aku menoleh ke arahnya. "Apakah dia baik-baik saja?" tanya petugas tersebut.

Aku mengangguk perlahan. "Tenang saja, dia baik-baik saja," jawabku.

"Aye! Dia memang selalu seperti ini," sahut Happy.

"N-nggak sanggup... A-aku nggak akan n-naik kereta lagi... Humpt─" ucapnya mual.

"Hei, Natsu! Cepatlah atau kau akan tertinggal lagi nanti," ucapku bersedekap memandang Natsu.

"Jika infonya benar, 'Salamander' seharusnya ada di kota ini," jelas Happy sambil memandang ke luar kereta.

"Benarkah?" tanyaku merasa tidak yakin. "Kau tidak salah info 'kan?"

"Aye!"

"Natsu, ayo kita pergi!" ucapku sambil berjalan keluar bersama Happy meninggalkan Natsu yang masih terkulai lemas di dalam gerbong kereta.

"S-sebentar, biarkan aku beristirahat sebentar..." balas Natsu yang terlihat seperti seorang yang tengah sekarat.

Selang beberapa menit kami berdua turun, suara kereta berbunyi seakan menandakan bahwa kereta tersebut akan pergi ke rute selanjutnya.

"A─" ucap Happy langsung berbalik ke belakang.

"SELAMATKAN AKU!!!" teriak Natsu yang masih tertinggal di dalam kereta.

Aku terbengong sesaat. Majikayo, pikirku sambil melihat Natsu yang pergi menjauh.

"Dia berangkat lagi," ucap Happy.

Fairy Tail x Reader [DROP]Место, где живут истории. Откройте их для себя