57

506 84 0
                                    

"Sekarang waktunya untuk mencari Erza," kataku pada Gray dan Simon. "Happy, bawalah Gray keluar."

"Lalu kau bagaimana?" tanya Gray padaku.

"Aku akan ikut Simon dan Natsu," jawabku.

"Tidak! Kau ikut denganku!" bentak Gray.

"Huh? Kau bilang apa?" tanyaku sambil menatapnya tajam.

Gray langsung menelan ludah melihatku. "A-aku bilang kau ikut denganku!" kekeuhnya.

Aku memukul tengkuk Gray hingga ia tersungkur ke bawah. "Happy, bawahlah dia dan segera pergi dari sini," pintaku dan Happy langsung menurutinya.

"Sialan, (y/n)..." kata Gray kesal yang di bawa pergi oleh Happy.

Simon langsung menggendong Natsu. Setelah itu, aku dan dirinya pergi mencari Erza dengan menaiki satu persatu tangga di Menara Surga.

"Are?" tanggap Natsu ketika tersadar.

"Kau sudah bangun, Natsu?" tanyaku.

"Seingatku aku ditangkap oleh kendaraan yang aneh danhumpt!" Mengingat kejadian tadi, di mana Natsu di bawa terbang oleh roket Fukuro membuatnya ingin muntah kembali.

"Hentikan! Kalau nggak mau muntah jangan diingat!" pekik Simon. "Selain itu kau dimakan oleh Fukuro dan Gray menyelamatkanmu."

"Gray?" tanggap Natsu.

"Itu benar, tapi Gray terlalu banyak menerima serangan jadi aku menyuruh Happy untuk membawanya keluar dari sini," jawabku.

"Jangan bercanda!" pekik Natsu tak terima. "Aku kalah dan Gray menang?"

"Kau tidak sepenuhnya kalah," koreksi Simon. "Kau di makan."

"Dia pasti akan membual tentang hal ini selama sebulan! Dia benar-benar picik," kata Natsu kesal. "Sialan!"

Aku tertawa mendengarnya. "Oy, oy," tanggap Simon sweatdrop.

"Aku tak boleh diam di sini! Balas dendam! Aku akan melawan si otak burung itu lagi dan membalaskan dendamku!" seru Natsu tak terima.

Aku langsung menarik syal Natsu dan menyeretnya. "Hentikan, kita tidak punya waktu untuk itu!"

"Oh iya, siapa kau?" tanya Natsu menatap Simon.

"Simon," jawab Simon. "Teman lamanya Erza."

"Oh, sokka, senang bertemu denganmu," kata Natsu. "Ada apa? Apa kau terluka?" tanyanya ketika melihat Simon memegangi perutnya.

"Jangan khawatirkan aku. Dengar baik-baik, Natsu, (y/n). Wally baru saja mengirim pesan padaku, dia bilang dia menemukan Lucy dan Juvia terbaring bersama dengan anggota Trinity Raven yang telah kalah," kata Simon.

"Lucy?" tanggap Natsu.

"Mereka tidak tau apa yang terjadi, jadi mereka membawa kedua temanmu keluar dar menara, dan aku juga dihubungi Sho bahwa semua Trinity Raven telah dikalahkan," kata Simon.

"Aku tidak melakukan apapun!" pekik Natsu.

"Aku juga belum melakukan apapun, jadi tenanglah," kataku kesal pada Natsu.

"Yang tersisa hanya Jellal seorang. Erza sedang menuju ke tempat dia sekarang," kata Simon.

"Erza?" tanggap Natsu.

"Dia sedang mencoba untuk mengakhiri ini sendirian. Mereka berdua sudah dihubungkan oleh takdir selama delapan tahun. Mereka mungkin ditakdirkan untuk bertarung. Tapi Jellal terlalu kuat. Tolong, selamatkan Erza," pinta Simon.

Fairy Tail x Reader [DROP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang