37

801 112 2
                                    

Kota Magnolia.

"Yah! Pekerjaan yang menyenangkan!" seru Natsu senang.

"Dan sepertinya mereka sangat menghargainya," kata Happy.

Kini, kami dalam perjalanan pulang setelah aku, Erza, Natsu, Gray, Happy, dan Lucy menyelesaikan pekerjaan yang dipilih oleh Lucy.

"Berkat peranku semua masalah cepat terselesaikan," kata Gray.

"Huh? Apa yang kau lakukan?" tanya Natsu pada Gray.

"Kuhanya menganggap kau tidak diandalkan ketika membereskan pekerjaan ini," jawab Gray.

"Mau kuajari, hah?" tanya Natsu mulai berkelahi dengan Gray.

"Kau ngomong apaan, sih?" balas Gray.

Aku menghela napas ketika mendengar mereka berniat berkelahi. Mau sampai kapan mereka bertengkar seperti ini? pikirku.

"Berhentilah!" kata Erza sambil mendorong kepala Natsu dan Gray. Kemudian, Erza menatap ke arah Gray dan berkata, "dan pakai bajumu!"

"Whuah!" seru Gray baru menyadari bahwa dirinya tidak mengenakan pakaian atas.

"Ano... Maaf mengganggu keseruan kalian," kata Lucy tiba-tiba.

"Huh?" tanggap Natsu.

"Ada apa, Lucy?" tanyaku.

"Awalnya aku yang memilih misi ini atas kemauanku sendiri, kenapa kalian semua pada ikutan?" tanya Lucy sambil menunjukkan poster yang tadi diambilnya.

"Kenapa kau masih bertanya tentang hal itu?" tanyaku balik.

"Sudah jelaskan," jawab Natsu.

"Jelas apanya?" tanya Lucy.

"Karena kita adalah tim terkuat di Fairy Tail!" jawab Natsu.

"Aye!" timpal Happy.

"Itu benar," kata Gray.

"Yah, apa boleh buat," kata Lucy kemudian tersenyum.

"Aku, (y/n), Happy, Erza, dan si tukang bugil bisa melakukan pekerjaan apapun!" kata Natsu dengan bangganya.

"Jangan panggil aku tukang bugil," protes Gray.

"Kan memang seperti itu, Gray," tanggapku sweatrop.

"Sungguh senang mendengarnya," kata Erza.

"Aye!" sahut Happy.

"Aku bagaimana?!" pekik Lucy.             

"Kita hanya bercanda!" kata Natsu. "Jangan menangis, Oopy!"

"Aku tidak menangis, dan namaku bukan 'Oopy'!" geram Lucy.

"Maafkan aku, aku selalu terbawa suasana dan sampai-sampai menyakiti hati temanku. Kalau terus begini, hatiku takkan tenang," kata Erza. "Kalau begitu, ada yang mau memukulku?"

"Apa itu patut untuk ditanggapi?" tanya Lucy sweatdrop.

"Erza, aku bisa memukulmu, mau?" tawarku.

"Hentikan!" pekik Lucy.

"Jangan!" seru Gray.

"Lupakan," sahut Natsu.

Kami berenam langsung menoleh ketika mendengar para penduduk sekitar berbisik-bisik sambil melihat ke arah kami.

"Itu penyihir dari Fairy Tail..."

"Mereka belum tau."

"Sesuatu yang buruk..."

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now