19

911 129 3
                                    

Keesokan harinya, aku langsung datang menuju guild di pagi hari. Ngomong-ngomong soal perjalanan pulang, kami tiba di guild di sore hari dan kami semua langsung pulang ke rumah masing-masing dan beristirahat.

"Ara, (y/n)?" kata Mirajane ketika melihatku. "Tumben sekali kau datang pagi-pagi."

Aku hanya tersenyum menanggapinya. "Di mana Master?" tanyaku.

"Master ada di ruangannya," jawabnya.

"Baiklah," kataku. "Terima kasih, Mira."

Aku langsung pergi menuju ruangan Master dan memasukinya. Master yang sedang membaca beberapa lembar kertas langsung menoleh ketika melihatku datang.

"Master ada yang ingin kutanyakan," kataku.

"Ada apa?" tanya Master padaku.

"Apa Master tau soal..." Aku langsung mengarahkan tangan kiriku ke mata kiriku. "Ini," kataku sambil mengubah tampilan bola mata kiriku yang awalnya berwarna merah menjadi berwarna biru.

Sekarang aku sudah mulai bisa mengontrolnya, pikirku. Yah, walaupun tidak selalu setiap saat.

Melihatku menunjukkan hal tersebut, Master langsung kaget seketika. "Itu─mata itu dari mana kau mendapatkannya?" tanya Master dengan serius.

"Dari mana aku mendapatkannya? Apa maksudmu, Master?" tanyaku. "Ini tiba-tiba muncul begitu saja."

Master terdiam sejenak kemudian memandangku dan berkata, "ikut aku."

Kemudian aku berjalan mengikuti Master hingga menuju Hutan Timur di luar kota Magnolia. Tak jauh dari tempat aku berjalan bersama Master, terlihat sebuah rumah pohon dan seorang wanita tua berdiri menyapu di depannya.

"Master, kenapa kau mengajakku ke tempat Poluchka-san?" tanyaku.

"Kau ingin mengetahuinya, kan?" tanya Master padaku.

Kemudian Master bejalan menuju Poluchka dan menyapanya. Awalnya Poluchka tidak senang dengan kedatangan kami, namun ia tetap menyambut kami dan mempersihlakan kami masuk ke dalam rumahnya.

"Jarang sekali ada orang yang memiliki bola mata sepertimu," kata Poluchka sambil memperhatikanku. "Biasanya ditemukan hanya satu dua orang tertentu."

"Apa maksudmu?" tanyaku tak paham.

"Mata berwarna biru secerah lautan dan merah semerah darah, banyak orang menganggap mata itu adalah sebuah bencana," jelas Poluchka membuatku kaget. "400 tahun yang dulu, ada seorang laki-laki yang memiliki mata sepertimu dan dia mendapatkan julukannya sebagai Dewa Penyihir."

"Dewa Penyihir?"

"Benar, kekuatan sihirnya tak terbatas, ditambah ia juga mendapatkan kekuatan dari kedua matanya," kata Master. "Anak yang benar-benar mengerikan."

"Bisakah kalian menceritakan tentang dia padaku?" tanyaku. Kemudian Master dan Poluchka menceritakan segalanya terutama tentang laki-laki 'Dewa Penyihir' tersebut.

Laki-laki itu seperti mengingatkanku pada seseorang, pikirku terdiam. Tidak mungkin kalau dia, kan?

── oOo ──

Setelah selesai mendengarkan cerita tersebut. Aku kembali ke guild bersama Master. Sesampainya di dekat guild, aku melihat banyak orang berkumpul di depan guild. Karena penasaran, aku langsung berjalan mendekatinya.

"Ara, kau sudah kembali (y/n)?" tanya Mirajane dan aku mengangguk.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanyaku penasaran.

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now