O5

1.6K 185 12
                                    

Pagi-pagi hari sekali, tidurku terusik oleh suara berisik seseorang. Aku menggeliatkan tubuhku, dan perlahan membuka mataku. Aku menjernihkan kedua mataku dan terlihat dua orang dengan santainya duduk di sofa rumahku, menatap ke arahku yang sedang turun dari tempat tidur.

"Ohayou, (y/n)!" seru Natsu.

"Ohayou!" seru Happy.

Aku mengerjapkan mata terkejut melihat kedatangan mereka berdua. Kemudian menghela napas malas. Terkadang aku heran bagaimana cara mereka masuk, padahal jendela dan pintu saja sudah aku kunci.

"Apa yang kalian lakukan di dalam kamarku?!" tanyaku mencoba bersabar.

"Aku ke sini untuk mengajakmu bekerja!" kata Natsu langsung menyeretku keluar. "Ayo!"

Aku langsung menendang Natsu hingga menatap tembok. "Tunggulah sebentar bodoh! Aku harus berkemas dulu," kataku.

"Ittai!" keluh Natsu sambil memegang kepalanya.

"Jangan lakukan apapun selagi menungguku berkemas," kataku memperingati dengan aura yang cukup mengerikan. "Mengerti?"

"H-haik," jawab Natsu dan Happy bersamaan.

Aku langsung berjalan ke arah kamar mandi dan bersiap-siap. Setelah selesai mandi, aku melihat Natsu dan Happy dengan tenangnya duduk dilantai tanpa melakukan sesuatu. Tumben dia menuruti perkataanku? pikirku heran. Aku langsung mengambil kitab The Lost Magic dan memasukkannya ke dalam tas. Lalu membawanya keluar rumah.

"Natsu! Ayo!" kataku sambil membuka pintu rumah.

Namun bukannya mengikutiku berjalan ke arah pintu rumah, justru sebaliknya Natsu dan Happy langsung berjalan ke arah jendela kamarku dan mereka berdua melompat ke bawah.

"Jangan lewat jendela untuk keluar rumah!" seruku tak terima.

── oOo ──

Kami berjalan ke arah rumah Lucy. Natsu berniat mengajaknya untuk menjadi rekan satu timnya hanya karena pekerjaan kali ini membutuhkan pelayan berambut pirang. Aku awalnya speechless mendengarnya, tapi ya sudahlah. Sesampainya di depan rumah Lucy. Aku melihat Natsu dan Happy yang mengambil kuda-kuda untuk bersiap melompat ke jendela arah kamar Lucy.

"Kau melompat dan masuk lewat jendela?" tanyaku heran.

"Tentu saja!" jawab Natsu dan langsung lompat memasuki kamar kamar Lucy.

Tabiatnya itu mau sampai kapan berubah? pikirku sambil geleng-geleng kepala.

Aku langsung berteleportasi memasuki kamar Lucy. Aku memandang Natsu dan Happy yang sedang membongkar isi kulkas, mengeluarkan makanan, dan membuat kamar Lucy berantakan akibat sampah yang berceceran.

"Apa yang kalian lakukan!" tanyaku sedikit berteriak.

"Makan pagi," jawab Natsu lalu menyodorkan satu bungkus keripik kentang padaku. "Apa kau mau, (y/n)?"

Aku menggelengkan kepala lalu duduk disalah satu kursi dan mengambil potongan kue strawberry yang tadi aku masukkan ke dalam tas dan memakannya. Sepertinya Lucy sedang mandi, pikirku sambil mendengar suara gemericikan air dari kamar mandi. Selang beberapa menit tirai kamar mandi terbuka, dan keluarlah Lucy dari sana.

"Yo!" seru Natsu.

"Kamarku!" protes Lucy. "Kenapa kalian ada di sini?!" tanyanya sambil menendang Natsu dan Happy hingga terbentur tembok.

"Karena kami dengar dari Mira jika kau sudah pindah ke rumah ini," jawab Natsu sambil memegang pipi kirinya yang memerah.

"Aye!"

Fairy Tail x Reader [DROP]On viuen les histories. Descobreix ara