15

961 131 1
                                    

Aku memperhatikan Erigor yang perlahan mulai terbang dengan menggunakan baju perang angin miliknya dan tiba-tiba saja angin di sekitar kita berubah menjadi begitu dasyat.

"Natsu!" seru Happy.

Erigor tiba-tiba saja tertawa. "Sekarang kau mengerti, bocah Fairy Tail? Api tidak akan pernah bisa mengalahkan angin!" katanya.

"Kuso," kata Natsu. "Aku bagaikan melawan topan."

"Api-mu sudah tidak bisa menyentuhku!" kata Erigor.

Dasar sombong, pikirku sambil berdecih.

"Rasakan ini! Badai pencabik!" seru Erigor lalu mengeluarkan sihirnya dan menyerang Natsu.

Natsu berulang kali menghindar. "Sial! Rasakan seranganku!" katanya sambil melompat ke arah Erigor namun kemudian ia terpental dan jatuh.

"Bukan hanya apiku, bahkan aku tidak bisa mendekatinya!" kata Natsu. "Sialan!"

"Kenapa kau bocah? Hanya itu kemampuanmu? Aku pikir kau lebih hebat," kata Erigor. "Tidak masalah, aku akan mengakhirinya sekarang. Sihir Pheonix Terbang ini akan menghancurkan semuanya! Emerald Baram!"

"Emerald Baram? Jika kau terkena tubuhmu akan hancur lebur!" kata Happy.

"Hancurlah, bocah arang!" seru Erigor kemudian langsung menyerang Natsu.

Aku langsung menggendong Happy dan membawanya menghindar dengan sihir anginku. Sedangkan Natsu, ia terlempar ke belakang karena terkena sihir tersebut.

"Natsu!" seruku dan langsung menghampiri Natsu.

"Natsu, okitte!" kata Happy.

"Oh, hebat juga kau, tubuhmu masih utuh," kata Erigor. "Untuk seukuran penyihir muda kau lumayan juga. Jangan khawatir, para orang tua itu akan segera menyusulnya. Tentunya sambil mendengarkan lagu Lullaby."

"Sudah cukup!" seruku langsung menatap tajam ke arah Erigor. Udara di sekitar langsung berubah menjadi mencekam.

"A-apa ini?" tanya Erigor langsung melihat ke arahku.

Duk! Suara itu membuatku menoleh menatap Natsu dan melihatnya sedang memukul tanah.

"Hentikan (y/n), jangan membuang-buang tenagamu," kata Natsu sambil bangkit berdiri kemudian ia melepaskan bajunya dan membuangnya entah kemana. "Apanya yang Lullaby? Kalau kau mau membunuh mereka, bertarunglah yang adil dan jujur!"

"Natsu," kataku.

"Sasuga, Natsu!" seru Happy senang melihat Natsu kembali bangkit.

"Bagaimana mungkin kau masih mampu berdiri?" tanya Erigor.

"Kalau kau tidak berani melawan mereka, jangan menganggu mereka!" seru Natsu kemudian ia melompat dan menyerang Erigor.

"Dasar bocah keras kepala!" kata Erigor lalu mendorong Natsu ke belakang.

"Sial!" seru Natsu kesal. Kemudian ia memegang salah satu rel kereta dengan kedua tangannya. "Sialan! Kenapa aku tidak bisa mendekatinya?!"

Udara di sekitar Natsu langsung berubah menjadi panas dan kobaran api di sekujur tubuhnya mulai meluap.

Itu, luapan api emosi, pikirku sambil melihat Natsu. Oh, aku punya ide cemerlang.

Aku langsung menyeringai. "Natsu! Kalau kau tidak bisa mengalahkannya, aku akan keluar dari timmu dan masuk ke dalam tim Gray!" seruku.

"Apa katamu?! Aku tidak terima!" teriak Natsu kesal membuat apinya bertambah besar dan mulai menarik sihir angin milik Erigor. "Sial! (y/n) tidak boleh keluar dari timku!"

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now