11

968 135 1
                                    

Sesampainya di stasiun berikutnya─Stasiun Kunugi, Erza langsung menghentikan mobilnya dan melihat banyaknya orang sedang berkumpul di depan stasiun, mereka terlihat protes akan kejadian yang baru saja terjadi.

"Are? Ada apa?" tanyaku sambil mengeluarkan kepalaku dari jendela mobil, melihat ke bawah memperhatikan mereka dan mendengar beberapa orang berbicara.

"Orang dengan pisau sabit besar memaksa masuk, bersama dengan kelompoknya," kata salah seorang penduduk kota.

"Aku tau mereka! Mereka adalah guild kegelapan yang sering keluyuran di sekitar sini!" kata yang lainnya.

"Sepertinya orang-orang Eisenwald baru saja membajak kereta," kataku.

"Wajar kalau mereka membajak bis atau kapal, tapi kalau kereta," kata Lucy sambil memperhatikan mereka.

"Aye!" sahut Happy. "Kereta hanya bisa berjalan di atas rel, dan tidak begitu berguna, ya kan?"

"Tapi, kereta itu sangat cepat," sahut Erza.

"Mereka pasti terburu-buru karena suatu alasan, kan?" tanya Gray.

"Gray bajumu," tegurku ketika melihat Gray lagi-lagi melepaskan pakaiannya, menyisakan celana pendek saja.

"Are?" jawab Gray baru menyadarinya.

"Tapi sekarang, pihak militer juga sudah melakukan tindakan," kata Lucy. "Tinggal menunggu waktu sampai mereka tertangkap, ya 'kan?"

"Semoga begitu," jawab Erza kemudian menyalakan kembali mobil sihir tersebut dan langsung pergi dengan kecepatan penuh menyusuri kota.

"Erza, kau terlalu cepat!" seru Gray yang berada di atap mobil. "Kabel SE-nya melembung!"

"Banyak orang yang akan mati jika mereka memainkan Lullaby," jawab Erza. "Orang-orang akan mati jika mendengarnya!"

"Terus apa yang akan kau lakukan kalau tenaga sihirmu habis dalam keadaan kritis?" tanya Gray.

"Jika itu terjadi aku akan bertarung dengan tongkat atau semacamnya," jawab Erza sambil tersenyum. "Lagian ada kau, (y/n), dan Natsu."

"Erza, mau bergantian sebentar?" tanyaku. "Biar aku yang mengemudi."

"Tidak, kau simpan saja tenagamu," jawab Erza.

"Baiklah," jawabku sambil memandang Erza khawatir.

"Rasanya aku ingin bilang sesuatu ke Lucy," kata Happy sambil berpikir.

"Aku? Apa itu?" tanya Lucy.

"Aku lupa," jawab Happy. "Aku yakin itu berhubungan denganmu, Lucy."

"Ukhh─aku mual," kata Natsu lemas.

"Mungkin itu!" seru Happy.

"Hanya itu?!" pekik Lucy.

Tak lama kemudian, Natsu mengeluakan kepalanya dari jendela. Karena terlalu mabuk ia ingin segera turun dari mobil.

"Hei Natsu! Kau bisa jatuh!" seru Lucy.

"Biarkan aku jatuh!" jawab Natsu.

"Hei Natsu, kemarilah!" Aku langsung menarik Natsu ke dalam dengan kasarnya, membuat Lucy sweatdrop melihatnya. Aku langsung memberikan sihir Troia pada Natsu. "Ini hanya berlaku sebentar saja. Bagaimana?"

"T-tidak berpengaruh sama sekali─Ukhh," jawab Natsu.

"Apa sekarang kau punya antibodi terhadap Troia?" tanyaku heran.

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now