5O

680 98 1
                                    

Keesokan harinya, aku menatap bosan ke arah Natsu dan Gray yang sedang berkelahi satu sama lain. Tubuh mereka terlihat memar bahkan ada beberapa yang terbalut oleh perban akibat perang bantal yang dilakukan semalam bersama Erza.

"Ada apa dengan mereka?" tanya Elfman ketika melihat Natsu dan Gray.

"Mereka bilang jika mereka kesakitan setelah bermain lempar bantal kemarin malam," jawab Mirajane.

"Bagaimana bisa mereka mendapatkan cidera hanya gara-gara bermain bantal?" tannya Elfman tak paham.

"Kenapa kau malah bertarung lempar bantal?" protes Gray kesal.

"Aku selalu mengeluarkan kekuatanku seratus persen!" balas Natsu kesal.

"Dan kau kalah!"

"Apa? Bukannya kau yang kalah!"

"Lucy, aku 'kan yang menang?!" tanya Natsu dan Gray dengan berteriak.

"Urusai," jawab Lucy dengan auranya yang menakutkan.

Natsu dan Gray langsung memekik ketakutan. "Go-gomenasai," kata mereka.

"Wow, ternyata ada selain Erza dan (y/n) yang bisa menghentikan mereka berdua," tanggap Mirajane.

"Otoko," tanggap Elfman.

Setelah itu, Natsu dan Gray langsung berjalan pergi dengan murung. Aku kembali menoleh ke arah Lucy. Mau sampai kapan dia badmood? pikirku sweatdrop.

"Kau masih marah?" tanyaku pada Lucy.

"Tidak, aku baik-baik saja," jawab Lucy sambil memakan makanannya.

"Apa kau masih marah gara-gara aku menjahilimu?" tanya Happy.

"Bukan! Aku tidak sebodoh itu!" jawab Lucy. Kemudian ia menghela napas. "Maaf, aku hanya sedang memikirkan sesuatu."

"Kau bisa mengatakannya kepadaku dan (y/n)," kata Happy.

"Itu benar," timpalku sambil tersenyum.

"Tidak, tapi terima kasih," jawab Lucy.

"Hey, apa Loke ada di sini?"

Suara itu membuat kami menoleh dan melihat ada beberapa perempuan sedang bertanya pada Mirajane untuk mencari di mana Loke berada, mereka terlihat sedang kesal.

"Di mana Loke?"

"Loke jahat!"

"Siapa kalian?"

"Kau sendiri siapa?"

"Di mana Loke?"

"Ada apa dengan mereka?" tanya Lucy ketika melihat sekumpulan perempuan tersebut.

"Mereka dari kota, kurasa mereka adalah pacarnya Loke," jawab Happy.

"Dia mencoba untuk memutuskanku kemarin malam!"

"Aku benci ini, tapi aku juga sama!"

"Dan aku!"

"Di tambah aku!"

"Kenapa dia berkata seperti itu?"

"A-aku tidak tau..." kata Mirajane bingung mau menjawab apa.

"Apa dia sudah 'menemukannya'?"

"Tidak..." kata Mirajane.

"Siapa? Apa dia salah satu dari guild?"

"(y/n), Lucy, tolong aku!" teriak Mirajane meminta tolong pada kami. Ia nampak bingung harus bagaimana.

"Tidak," tolakku spontan kemudian kembali menyantap kue strawberry kesukaanku.

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now