41

682 99 3
                                    

"SEMUANYA BERLINDUNG!" teriakku keras.

Erza langsung bergegas berlari ke depan dan merubah baju zirahnya menjadi besi pelindung. "Takkan kubiarkan kau menyerang guild!" teriaknya.

"Erza!" seruku terkejut.

"Itu adalah baju besi pelindung!" seru Happy.

"Jangan bilang kalau dia akan menahan serangan itu?" tanya Bisca terkejut.

"Mustahil menahannya dengan sihirmu itu!" teriak Alzack.

"Jangan lakukan itu, Erza! Kau akan mati!" teriak Wakaba.

"MUNDUR!" teriak Erza dengan kerasnya.

"Erza!" seru Natsu berniat mengejar Erza namun di tahan oleh Gray.

"Natsu! Kita harus percaya padanya!" seru Gray.

Aku terdiam melihat tak suka keadaan ini. Tidak ada yang boleh terluka, pikirku. Kemudian ketika Jupiter di luncurkan dan mengarah ke arah kami, aku langsung berteleportasi ke depan Erza.

"A-apa?!" seru Erza terkejut.

Kemudian, aku segera membuka kitabku dan saat itu juga, serangan Jupiter langsung berbelok seketika ke arah pegunungan.

"He-hebat!" kata Macao terkejut. "Dia membelokkannya!"

"Dia lagi-lagi menyelamatkan kita," tanggap Elfman.

"Apa yang kau lakukan, (y/n)!" bentak Erza padaku.

Aku langsung menoleh ke arah Erza dan cengengesan. "Aku hanya membelokkanuhuk! Uhuk!"

Aku langsung menutupi tanganku dan terbatuk-batuk. Darah merembes keluar dari mulutku, dan hal itu membuat seisi anggota Fairy Tail langsung terkejut melihatku.

"Da-darah!" ucap Erza terkejut.

"(y/n)!" seru seisi guild menghampiriku.

Sial, membelokkan sihir sebesar itu memang membutuhkan tenaga yang banyak, pikirku.

"Kau terlalu memaksakan diri, Master."

Ucapan Carleigh tiba-tiba terlintas dibenakku. "Carleigh? Telepati?"  tanyaku.

"Aku akan memberikanmu sihir penyembuh," ucapnya. "Jadi jangan lakukan hal itu lagi."

Aku menghela napas mendengarnya. Kemudian, aku tersenyum ketika merasakan tubuhku secara perlahan membaik.

Dasar, anjing bodoh! Kalau khawatir dengan pemiliknya harusnya datang, pikirku.

"Kami tidak khawatir. Hanya saja, karena kami memiliki majikan yang ceroboh dan bodoh maka kami harus ekstra menjaganya."

Kali ini yang terdengar adalah suara Carden. Aku mengepal tanganku erat-erat. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu pada pemiliknya, pikirku menggeram kesal.

Kemudian, ketika sihir penyembuhannya berhasil dan aku sudah merasa membaik, aku langsung bangkit berdiri.

"Kau baik-baik saja?" tanya Gray yang berada di sampingku.

"Ya," jawabku sambil mengangguk.

Erza langsung memelukku tiba-tiba. "Jangan lakukan lagi!" katanya dengan auranya yang menakutkan.

Aku langsung merinding. "Ha-haik," jawabku pelan.

Tiba-tiba saja, ada sebuah serangan yang mengarah ke arahku. Erza yang menyadarinya, langsung dengan sigap menahan serangan tersebut dan tubuhnya terpental ke belakang.

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now