O6

1.2K 150 1
                                    

Sesampainya di kediaman Duke Everlue, Lucy langsung mendatangi rumah tersebut dan melamar pekerjaan. Sedangkan aku, Natsu dan Happy bersembunyi di balik pohon depan rumah tersebut.

"Aku datang untuk melamar sebagai pelayan di sini!" seru Lucy di depan pintu pagar kediaman Duke Everlue. "Ada orang di rumah?"

"Kau yakin ini akan berhasil?" tanyaku pada Natsu. Mengingat aku paham betul cerita dunia ini sehingga tak yakin akan tindakan yang kami lakukan. Ngomong-ngomong, aku tidak bisa merubah alur cerita dunia ini, entahlah kenapa.

"Tentu saja berhasil!" jawab Natsu padaku. Kemudian ia menyemangati Lucy. "Kerja yang benar!"

Aku menghela napas sabar. "Baiklah," kataku. "Semangat Lucy!"

"Semangat!" tanggap Happy.

Tiba-tiba saja munculah seseorang dari bawah tanah. Seorang maid perempuan, ah tidak! Lebih tepatnya terlihat seperti seorang pesumo perempuan yang berpakaian maid keluar dari bawah tanah.

Virgo, pikirku sambil menatap serius ke arah perempuan bertubuh besar tersebut.

"Seorang pelayan?" katanya. "Tampaknya kau mau melamar jadi pembantu tuan kami."

Kemudian, munculah seseorang lagi dari bawah tanah. Seorang laki-laki berkumis yang kerdil, Duke Everlue.

"Yoyoyo! Apakah kau memanggilku?" tanya Duke Everlue sambil memegang kumisnya. "Mana-mana?"

"Mohon kerja samanya," kata Lucy.

"Gak butuh. Pulang sana, jelek!" kata Duke Everlue membuat Lucy tertohok mendengar penolakan dari orang tersebut. Aku tersenyum miris ketika melihatnya.

"Gitu katanya," jawab perempuan bertubuh besar tadi. "Pulang sana, jelek."

"Paham? Orang tampan sepertiku," kata Duke Everlue. Lalu tiba-tiba saja munculah lima perempuan maid dari bawah tanah. "Hanya membutuhkan gadis cantik!" lanjutnya.

Majikayo?! Orang seperti itu cantik, pikirku sweatdrop.

"Dasar, tuan ini..."

"Kau sangat menawan..."

"Tuan, kau sangat keren!"

"Cewek jelek, pulang sana!"

Aku langsung merinding mendengarnya. Sedangkan Lucy berjalan ke tempat kami dengan lesu. Ia langsung duduk murung di bawah pohon.

"Dasar nggak berguna," kata Natsu.

"Bukan begitu! Orang itu tak bisa membedakan orang cantik!" pekik Lucy sambil menangis.

"Banyak alasan," sahut Happy.

"Menyebalkan!" seru Lucy. Aku langsung menenangkan Lucy yang menangis.

"Yosh! Ayo kita lakukan rencana T!" seru Natsu.

"Ya! Aku tidak akan memaafkan si bodoh itu!" seru Lucy kesal. "Tunggu, apa itu rencana T?"

"T adalah 'Tantang langsung mereka semua'!" kataku menjelaskan.

"Apanya yang rencana, coba?" pekik Lucy.

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now