43

664 100 0
                                    

Seperti yang kami rencanakan, kami berpencar untuk mencari orang yang mengendalikan Abyss Break. Gray pergi sendirian begitu juga dengan Elfman, dan tentu saja aku pergi bersama Natsu dan Happy.

"Aku punya ide bagus, (y/n), Happy!" kata Natsu tiba-tiba membuat kami berhenti berlari dan menatapnya heran.

"Apa itu?" tanya Happy.

"Um, Natsu, aku tak yakin dengan idemu itu," ucapku merasa tak yakin.

"Jika kita bisa mengalahkan Jose, mungkin pertarungan ini akan berakhir?" tanya Natsu.

"Apa yang kau katakan?" tanya Happy balik.

"Jangan bercanda, Natsu! Jose itu setara dengan Jii-chan, mana bisa kau menang melawannya," jawabku.

"Itu benar!" timpal Happy.

"Tapi Jii-chan sedang tidak ada, lalu siapa yang akan mengalahkannya?" cibir Natsu.

"Natsu no baka!" ucap Happy kesal. "Aku mencoba tak memikirkannya, tapi kau membuatku mengingatnya!"

"Apa?!" protes Natsu kesal.

"Itu benar, Master dan Erza tidak ada," kata Happy sedih. "Tidak peduli apa yang terjadi dengan perang ini, pada akhirnya Jose akan─"

Natsu menepuk kepala Happy sambil tersenyum. "Aku 'kan ada di sini dan (y/n) juga ada bersama kita. Benarkan?" katanya sambil melihatku yang tengah tersenyum ke arah mereka.

"Aye!" jawab Happy senang.

Kami langsung kembali berlari mencari keberadaan Jose. Itulah Natsu, ia memiliki sesuatu yang membuat semua orang berharap kepadanya! pikirku sambil tertawa kecil.

"Apa yang kau tertawakan, (y/n)?" tanya Natsu memandangku horor.

"Aye, seperti orang gila saja!" timpal Happy.

"Urusai!" pekikku kesal.

── oOo ──

Sesampainya di ruangan yang cukup besar, aku, Natsu, dan Happy dikejutkan oleh sesuatu yang mengarah ke arah kami, dan itu tidak bisa di lihat oleh mata. Hanya saja, aku bisa menyadarinya maka dari itu aku bisa menghindarinya, namun berbeda dengan Natsu, ia terjatuh seketika.

"Kesedihan!" kata seseorang tiba-tiba muncul. "Sayap-sayap api, jatuhlah... Jatuhlah ke tanah... Ah, dan itu akan menjadi makam sang Naga dan sang Ratu!"

"Hah?" tanggapku dan Natsu kesal.

"Natsu, (y/n), dia salah satu dari Element Four!" kata Happy.

Aria... pikirku.

"Namaku Aria! Aku pemimpin dari Element Four!" kata orang tersebut memperkenalkan dirinya dengan air mata yang bercucuran. "Dan aku datang untuk memburu seorang ratu dan seekor naga."

"Penyihir angin?" tanya Natsu. "Aku sudah terbiasa."

"Erigor tidak sebanding dengannya!" kata Happy.

"Natsu, kali ini berbeda," kataku serius. "Biar aku saja yang mengatasinya."

Aku langsung melangkah maju ke depan. Kalau aku langsung menggunakan kitabku, itu bisa menguras banyak tenagaku. Karena ini Element Four yang terakhir, kita harus bermain-main sebentar, pikirku sambil menyeringai. Aku langsung mengeluarkan pedang api di tangan kiriku dan pedang petir di tangan kiriku.

"Kau yang akan melawanku duluan, Vasilissa?" tanya Aria. "Kalau begitu aku harus serius."

"Kau tidak perlu seserius seperti itu," ucapku secara tiba-tiba sudah di belakangnya dan menebasnya. "Oh, kau masih baik-baik saja?"

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now