53

528 78 0
                                    

"Hey (y/n), sadarlah!" kata Lucy padaku. Ia menggeram kesal karena tidak mendapatkan responku, kemudian ia menoleh ke arah Sho dan teman-temannya.

"Kita sudah mendapatkan target. Ayo kembali ke rumah," kata Simon sambil menggendong Erza yang tak sadarkan diri.

"Apa kau tidak berlebihan?" tanya Sho.

"Aku hanya menggunakan tembakan penidur saja," jawab Wally.

"Chotto, mau kalian bawa kemana Erza?" tanya Lucy. "Kembalikan dia! Jika Natsu dan Gray menemukan kalian, kalian akan dibuat babak belur oleh mereka."

"Maaf, tapi mereka sudah kami buat babak belur duluan," kata Wally membuat Lucy terkejut.

"Mereka sangat lemah," kata Simon.

"Huh? So-sonna... Lalu mereka..." kata Lucy tidak percaya.

"Seperti yang kau bayangkan," kata Wally.

"Nya!" Liliana langsung mengeratkan tali yang mengikat Lucy. "Nya! Dalam lima menit, tubuhmu akan terlipat ke belakang."

"Oh ya, Miliana, aku ingin memberikan sesuatu untukmu," kata Wally mendekati Miliana. Kemudian ia menunjukkan Happy yang tertidur di tangannya.

"Nya! Neko-neko!" seru Miliana senang sambil memeluk Happy.

"Happy!" tanggap Lucy.

"Miliana, ikat Erza," pinta Simon. "Kami percayakan padamu."

"Neesan, kau sudah kembali ke... Menara Surga!" kata Sho sambil terharu senang. "Pasti Jellal akan senang!"

"Erza!" seru Lucy ketika melihat Erza di bawa pergi oleh Sho dan teman-temannya.

Sebuah lingkaran sihir muncul di atas Sho dan yang lainnya, kemudian mereka tmenghilang seketika.

"Aku harus menyelamatkan (y/n). Aku pasti akan lepas dari pengikat ini!" kata Lucy berusaha melepaskan ikatannya, ia berguling ke sana kemari.

"Yosh!" serunya senang ketika melihat kunci-kunci miliknya jatuh dari saku dress-nya. Ia langsung mengambil dan menggenggamnya. "Terbukalah, Gerbang kepiting! Cancer!"

"Huh? Are?" tanggap Lucy ketika menyadari tak terjadi apa-apa.

"Cancer? Kok bisa? Bagaimana kalau, Taurus! Loke! Keluarlah!" teriaknya panik.

"Hentikan, Lucy, kau berisik sekali," kataku sambil berjalan mendekati Lucy.

"(y/n)? Are? Bagaimana..." tanyanya bingung ketika melihatku berdiri dihadapannya. Kemudian ia beralih menatap ke arah tubuhku yang satunya lagi, yang jatuh tak sadarkan diri. "Bukankah kau..."

"Oh itu?" Aku menunjuk ke arah tubuhku yang satunya lagi. "Itu ilusi yang aku ciptakan," jawabku sambil tersenyum. Kemudian aku menjentikkan jariku dan ilusi tersebut menghilang.

"Lucy, berbaliklah," pintaku dan Lucy menurutinya. Kemudian aku membentuk pedang dari es dan memotong tali yang mengikat Lucy.

"Yatta! Sudah putus!" seru Lucy senang.

"Kalau begitu, sekarang kita pergi ke tempat Natsu dan Gray," kataku pada Lucy.

"Tolong selamatkan kami!" teriak salah satu pengunjung pada kami.

"Maaf! Kami akan menolong kalian nanti, aku janji!" jawabku sambil berlari mencari Natsu dan Gray bersama Lucy.

"Apa mereka baik-baik saja?" tanya Lucy.

"Tentu saja, jangan khawatirkan mereka," jawabku sambil tersenyum.

"Gray... Sonna!" kata Lucy tak percaya ketika melihat Gray terduduk tak sadarkan diri, kemudian ia berlari menghampiri Gray.

Fairy Tail x Reader [DROP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang