58

565 95 1
                                    

"Master... Master!"

Suara itu membuatku tersadar. Aku perlahan membuka mataku dan memfokuskan pengelihatanku. Aku terduduk di kasur sambil memegangi kepalaku yang berdenyut sakit. Kemudian, aku menoleh sekitar dan melihat tiga anak anjing duduk ditempat tidur yang kupakai sambil memandangiku.

"Syukurlah kau bisa diselamatkan," kata Carden bernapas lega.

Huh? Apa katanya tadi?

"Apa maksudmu aku bisa diselamatkan?" tanyaku kesal. "Kau pikir aku akan mati?"

Ketika aku berniat memarahi Carden, pintu kamar tiba-tiba saja terbuka dan Lucy masuk ke kamarku.

"(y/n), kau sudah sadar?" tanya Lucy sambil memekik senang.

"Apa yang terjadi?" tanyaku.

"Kau terluka dan jatuh pingsan saat melawan Jellal," jawabnya, kemudian ia menatap Cerberus. "Mereka bilang kalau kau terlalu berlebihan menggunakan sihir sehingga menyebabkan tubuh dalammu terluka. Untung saja Cerberus dengan cepat memberimu pertolongan pertama."

"Sokka, lalu bagaimana─"

Suaraku terhenti ketika pintu kamarku kembali terbuka dan seseorang memasukinya. "Lucy, apa (y/n) sudah sadar?" tanya Erza.

Kemudian Erza terkejut melihatku yang terduduk sambil tersenyum menatap ke arahnya, ia langsung berlari ke arahku dan memelukku.

"Kapan─(y/n)?!" seru Natsu terkejut.

Pada saat itu juga, Gray, Natsu, dan Happy langsung berlari ke arahku. Happy terus-terusan menangis sambil memelukku. Sedangkan Gray dan Natsu memarahiku habis-habisan.

"Sudah kubilang untuk ikut denganku waktu itu!" bentak Gray membuatku meringis pelan mendengarnya. Yah, itu memang kesalahanku tidak mendengarnya dan malah mengikuti Natsu.

"Gray, jangan membentak (y/n)!" seru Natsu kesal.

"Hah? Kau mau protes?" tanya Gray sengit dan mereka lagi-lagi berkelahi.

Sejujurnya aku ingin bertanya tentang pertempurannya namun kuurungkan karena merasa tak enak. Lagi pula aku juga mengetahui alur ceritanya, jadi seharusnya sama 'kan hasilnya?

"Maaf ya, aku tidak banyak membantuku," kataku.

"Itu tidak benar! Aku sudah membalaskan dendammu dengan menghajar Jellal!" jawab Natsu.

"Jadi... Sudah berapa lama aku tak sadarkan diri?" tanyaku.

"Tiga hari," jawab Erza, kemudian ia menatapku serius. "(y/n), jangan lakukan itu lagi."

"Baiklah-baiklah, tidak akan," jawabku sambil tertawa kecil.

"Sebaiknya kita tinggalkan (y/n) untuk beristirahat kembali. Setelah itu kita akan pulang ke guild," kata Erza.

Mereka semua langsung pergi dan meninggalkanku di kamar bersama Cerberus.

Kemudian aku menatap ke arah Cerberus. "Terima kasih," kataku pada mereka bertiga.

"Master kau sehat? Sejak kapan ia suka berterima kasih pada kita?" tanya Carden pada Carleigh dan Cariel. Aku yang mendengarnya langsung menatap mereka datar.

"Hentikan kelakuanmu itu bodoh!" seru Cariel.

"Kalau dipikir-pikir memang benar juga, Master jarang berterima kasih," gumam Carleigh sambil mengangguk-angguk, dan aku langsung melotot tak terima.

"Kau juga?! Jangan berkata seperti itu kalian!" seru Cariel membelaku.

"Enyahlah kalian para anjing bodoh!" teriakku kesal.

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now