48

640 102 2
                                    

Aku, Natsu, Gray, Lucy, Erza, dan Happy kini berada di markas rahasia bagi geng di sebelah barat kota Magnolia. Kami mendapatkan pekerjaan untuk menghajar para anggota geng di sana.

"Yatta! Satu pukulan!" seru Lucy senang sambil bertos ria dengan Taurus setelah Taurus berhasil mengalahkan salah satu anggota geng.

"Moo! Kau hebat, Lucy!" seru Taurus sambil menatap tubuh Lucy.

"Orang-orang di sini sangat lemah," kata Natsu sambil menghajar salah satu anggota dan membenturkannya di tembok.

"Kau lemah, jadi jangan berulah," kata Gray sambil menginjak-injak kepala musuh.

"Jangan pikir kalian akan bebas begitu saja," kata salah satu anggota geng.

"Master Devon tidak akan tinggal diam!" kata anggota yang lainnya.

"Kita sudah mengalahkannya," tanggap Happy.

"Di sebelah sini sudah kuatasi," kata Erza yang berdiri di lantai atas.

"Kau memang hebat Erza!" seru Lucy sambil mengacungkan jempolnya.

"Ah, membosankan," keluhku sambil menyeret salah satu anggota geng dan menuruni tangga.

"Orang itu mau kau apakan, (y/n)?" tanggap Lucy sweatdrop.

Tiba-tiba saja, ada seorang yang ingin melarikan diri dan kabur, dengan sigap Erza langsung menendang orang tersebut hingga tersungkur ke lantai.

"Kau jangan lari!" kata Erza kemudian menginjak-injak pantat orang tersebut. "Sepertinya dihukum saja belum cukup."

"Moo! Erza! Tolong hukum aku!" teriak Taurus dengan senangnya.

"Tutup gerbang paksa, ya!" kata Lucy sambil mengangkat kuncinya dan Taurus langsung menghilang seketika.

Setelah semuanya terselesaikan, kami segera berjalan keluar dari markas tersebut.

"Ternyata selesai lebih cepat," kata Erza.

"Aku belum puas!" teriak Natsu kesal.

"Benar!" sahutku ikut kesal. "Tidak ada yang menyenangkan sama sekali."

"Kau sudah mengamuk," tanggap Gray pada Natsu. Kemudian Gray beralih padaku. "Kau masih belum cukup setelah menyiksa mereka dengan sadis?" tanyanya.

Aku langsung mengangguk spontan dan Gray, ia menghela napas mencoba sabar.

"Lucy, (y/n), lihat ini! Aku menemukan permata," kata Happy menunjukkan sebuah permata di tangan kirinya.

"Whoah," kagumku.

"Hey! Jangan main ambil barang orang!" protes Lucy pada Happy.

"Oh, bukankah itu Loke?" tanya Happy ketika melihat Loke berjalan tak jauh dari kami.

"Are?" tanggap Loke ketika menyadari keberadaan kita.

"Kebetulan sekali, kau melakukan pekerjaan di sekitar sini?" tanya Natsu menghampiri Loke.

"Ya, kalian juga ya?" jawab Loke.

"Yo, Loke," sapaku mendekatinya.

"(y/n)Ah! Lucy?!" pekiknya terkejut melihat Lucy bersama kami.

"Kebetulan, aku ingin berterima kasih untuk─"

"Maaf, aku harus menyelesaikan misiku dulu!" kata Loke memotong pembicaraan Lucy. Kemudian ia berlari menjauh.

Loke... pikirku sambil menatapnya sendu.

"Ada apa dengannya?" tanya Lucy kesal.

"Apa yang sudah kau lakukan padanya?" tanya Gray pada Lucy.

Fairy Tail x Reader [DROP]Where stories live. Discover now