Auranya berubah menjadi menyeramkan. Pertanda, bahwa ketua gang Devil's Angel akan mengamuk.

Kini Samuel berada di hadapan dua gadis itu, ia menatap mereka dengan tatapan tajam. "Ulang perkataan kalian tentang istri gue!" 

Kedua gadis itu hanya diam dan sudah mulai ketakutan.

Brakkk

Samuel menendang tong sampah dengan kencang. "ULANG KATA-KATA LO BANGSAT!" Bentak Samuel dengan tajam. Pria itu menatap tajam kedua gadis yang sudah gemeteran karna Samuel bentak didepan umum.

Glek

Mereka menelan ludahnya dengan kasar saat Samuel membentak mereka.

Samuel menarik kedua rambut gadis itu dengan kuat. "Kalo lo nggak tau apa-apa tentang istri gue, mending lo berdua diam! Dan tutup mulut sampah lo itu, karna gue sekalinya udah benci sama orang nggak akan segan-segan bakal nebas kepalanya, mau lo perempuan sekali pun!" Tegas Samuel dengan tajam dan penuh penekanan.

Pria itu langsung menghempaskan tubuh kedua gadis itu ke lantai dengan kasar. Ia menatap sekeliling koridor. "DENGER BAIK-BAIK! SATU ORANG PUN YANG BERANI NGEHINA ISTRI GUE, MAKA SIAP-SIAP AJAL LO AKAN GUE JEMPUT DETIK ITU JUGA!" Teriak Samuel dengan sangat lantang. Mereka yang ada di koridor hanya mengangguk patah saja.

Samuel langsung pergi dari koridor dan sekarang Samuel kehilangan mood untuk dirinya kuliah. Samuel pun memilih untuk pergi ke belakang kampus untuk menenangkan pikirannya itu. Di taman belakang Samuel duduk di bawah pohon. Pria itu mengeluarkan buku diary milik istrinya, Samuel membuka halaman pertama dimana tentang diri Navya disana.

Samuel membaca biodata tentang istrinya, bola matanya terbelalak melihat satu tulisan yang menarik perhatiannya. Pria itu menepuk jidatnya.

"Anjir bisa-bisanya gue lupa," gumam Samuel yang langsung menutup buku diary milik Navya.

Pria itu kembali bangkit dan memasuki buku nya ke dalam tas, Samuel berlari dengan cepat untuk mencari para sahabatnya yang ada di kelas.

Di dalam kelas Sean, Farhan, dan Megan sudah pada datang. Ketiganya sejak tadi menunggu Samuel datang, namun tidak kunjung datang. Regal dan Bastian? Mereka beda jurusan dengan para sahabatnya. Tadinya kedua pria itu pun berbeda kampus, namun mereka kembali pindah dengan kampus yang sama.

Megan menatap kedua temannya. "Sam belum dateng?" Farhan dan Sean menaikkan bahu.

Mereka juga tidak tau kalau Samuel sudah datang apa belum, karna sejak tadi mereka berada didalam kelas saja. 

Brakk

Satu kelas terkejut karna tiba-tiba ada yang membuka pintu dengan kasar. Dan pelakunya adalah Samuel yang dateng dengan terburu-buru. "WOY! GUE BUTUH BANTUAN LO SEMUA, SEKARANG!!!" pekik Samuel yang tidak ada jeda untuknya menarik napas sebentar.

🍂🍂🍂🍂🍂

Di tempat lain Navya tengah bersantai diatas kasur setelah memberikan Agnes asi dan kembali menidurkan anaknya. Wanita memilih untuk bersantai sambil bermain ponselnya, setelah Agnes lahir, dia jadi jarang untuk main hp. 

Bahkan terkadang tidak ada waktu sama sekali untuk istirahat. Agnes yang terkadang susah untuk tidur, ditambah bayi itu suka sekali menangis setiap detik, menit, dan jam. Apalagi kalau ditinggal sebentar doang.

Ting

+628812********
Datang ke taman bunga **** sekarang!
Atau lu mau samuel mati sekarang juga

Bola mata Navya terbelalak melihat isi pesan tersebut. Navya turun dari ranjang dan pergi menuju kamar mandi untuk berganti baju. Ia mengganti dengan dress, ia tidak peduli dengan tampilannya mau bagus atau tidak. Karna yang Navya pikirkan tentang suaminya, dan siapa yang mengirimkan pesan tersebut kepadanya?

NAVYA ||  TERBITWhere stories live. Discover now