BAB 54: NAVYA

64.5K 6.4K 671
                                    

Happy reading!
.
.
.

Malam ini Mila berada di dalam kamarnya, gadis itu tengah bersantai setelah mengerjakan tugas sekolah yang lumayan banyak. Mila scroll instagram miliknya yang dimana beranda Mila penuh dengan kebucinan teman-temannya. "Lama-lama gue pindah ke mars dah," gumamnya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar. "Mila ada Sean dibawah. Ayo turun," ujar sang Mama dari luar kamar Mila.

Mila tersenyum sumring mendengar bahwa kekasihnya datang. "Iya, Ma." Gadis itu pun turun dari kasurnya, sebelum keluar Mila mengambil cardigan miliknya karna dia hanya menggunakan tank top dan celana pendek saja.

Dibawah Sean tengah mengobrol dengan kedua orangtua Mila. "Bagaimana sekolah kamu?" tanya Papa Mila.

"Lancar om, tinggal tunggu waktu ujian datang aja," jawab Sean.

"Fokus belajar dulu ya, nak. Dan semoga Sean bisa masuk universitas yang kamu impikan," ujar Mama Mila dengan lembut.

Sean mengangguk pelan. "Makasih tan." Tak lama Mila turun ke bawah, gadis itu duduk disebelah kekasihnya yang tersenyum tipis kepadanya.

Karna tau anak mereka ingin berduaan, kedua orang tua Mila pun berpamitan kepada dua remaja itu untuk masuk ke dalam kamar. Tinggallah Mila dan juga Sean diruang keluarga. Mila melirik kearah pacarnya. "Kenapa?" tanya  Mila.

"Lo cantik," puji Sean.

Mila memalingkan wajahnya, gadis itu menyembunyikan rona merah yang muncul di pipinya. "Apa sih lo," salting Mila ketika mendapatkan pujian dari Sean.

Sean terkekeh pelan. Padahal dia hanya memuji kekasihnya, tapi Mila sudah salah tingkah. "Baru gue puji udah salting, gimana gue cium?" kata Sean dengan menyolek dagu Mila.

Mendengar perkataan Sean membuat Mila kesal, ia mencubit lengan pria itu. "Enak aja lo, lo pikir lo siapa mau cium gue?" ketus Mila.

"Bercanda sayang," ucap Sean. Mila mencibirkan bibirnya kesal.

"Bibir lo minta di cium?" sambung Sean yang membuat Mila melotot mendengar ucapan dari Sean barusan.

Karna kesal Mila menggigit pundak Sean dengan gemas. Sean meringis ketika Mila menggigit dirinya. "Kanibal lo?" ketus Sean.

"Bodo, siapa suruh ngomong yang aneh-aneh," jawab Mila tak kalah ketus.

Sean menatap datar kekasihnya. "Dasar cewe gila." Mila menghela napas pelan, dia ingin memukul Sean kembali, namun Mila urungkan karna takut ketahuan orang tuanya.

Terjadi keheningan diantara keduanya, Mila yang memilih untuk sibuk dengan ponselnya aja. Gadis itu mengacuhkan Sean yang tengah memperhatikan Mila, pria itu menatap terus kekasihnya yang sangat fokus pada ponsel.

Mila berdeham pelan. "Enak ya jadi Navya. Punya pasangan yang peka, gak cuek kalo sama pasangan, dan kalau ngajak pacaran gak harus di rumah terus," celetuk Mila.

Sebenarnya, gadis itu tengah menyindri pacarnya. Mila sengaja berbicar agak kencang agar Sean mendengarnya, pria itu dengar, sangat dengar. Namun terlihat acuh dan tidak peduli apa yang barusan dikatakan oleh Mila.

"Punya pacar tapi gak modal," sambung Mila.

Diam-diam Sean tersenyum tipis, bisa saja dia mengajak kekasihnya keluar sekarang juga. Tapi Sean tau diri, sudah malam dan gak baik kalau dia dan Mila keluar berdua malam-malam.

Sean bangkit dari duduknya yang membuat Mila heran. "Gue pulang." Tanpa menunggu jawaban dari Mila, Sean pun langsung pergi begitu saja dari hadapan pacarnya.

NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang