BAB 12: NAVYA

83.8K 9K 685
                                    

Happy reading!📖
.
.
.

Samuel dan teman-temannya menghampiri kedua gadis itu yang sudah bercerita. Samuel mengelus rambut Navya dan menghapus airmata yang masih ada di pipi gadis itu. "Kenapa nangis?" tanya Samuel.

Navya tersenyum lembut lalu menggelengkan kepalanya. "Gapapa kak," jawan Navya.

Pria itu menatap manik mata Navya dengan dalam, dia tidak percaya jika gadisnya baik-baik saja sekarang. "Yaudah, jangan nangis lagi ya?" Navya mengangguk pelan.

Samuel membawa Navya ke dalam pelukannya, Navya terkejut dengan perlakuan Samuel yang tiba-tiba memeluknya. Dia merasa tangan Samuel mengelus rambutnya, Sedangkan teman-teman mereka hanya diam dan memperhatikan keduanya.

Mila berdeham pelan. "Pantai yuk, liat sunset." Navya yang mendengar perkataan Mila pun menatap kearah gadis itu, Navya langsung mengangguk cepat. Karna memang dia sudah lama tidak melihat sunset di pinggir pantai.

Samuel pun menggendong tubuh Navya ala bridal style, gadis itu terkejut dan melingkarkan tangannya di leher Samuel. Pria itu jalan terlebih dahulu meninggalkan teman-temannya yang tercengang melihat pasangan itu yang sangat bucin banget, bahkan Mila seperti mimpi melihat itu semua.

Mila menggaruk tekuk lehernya. "Itu beneran Samuel nggak sih? dia kok bucin banget?"

Sean dan teman-temannya berdeham pelan. "Lo baru aja liat sikap Samuel yang sebenarnya, dia emang care dan perhatian orangnya. Cuman ke tutup aja sikap iblis dan psikopatnya," celetuk Bastian.

"Gue baru tau sumpah," ujar Mila.

Di tempat lain Samuel dan Navya yang sudah sampe di pinggir pantai, Samuel menuruni Navya yang menunjukkan wajah cemberutnya. Navya menatap pria yang ada di hadapannya dengan kesal, dia malu di lihatin oleh banyak orang karna ulah Samuel tadi.

Navya mencubit lengan Samuel. "Kamu ini buat aku malu tau nggak? kita jadi di lihatin banyak orang kak," ucap Navya.

Samuel menaikan sebelah alisnya ia tidak menggubris ucapan Navya yang terus mengoceh. Malas mendengar ocehan gadis itu, Samuel langsung menarik tangan Navya untuk duduk di sebelah, mereka menatap ombak laut yang sedang tinggi.

Navya memejamkan matanya ketika hembusan angin yang membuat rambutnya berantakan.

Dari samping Samuel memperhatikan Navya, gadis yang ada di sampingnya terlihat sangat cantik. Samuel bangkit dari duduknya lalu duduk di belakang Navya, tangan Samuel menyentuh rambut milik Navya lalu mengepangi rambut gadis itu perlahan.

Navya melirik ke belakang dimana Samuel sedang mengepangi rambutnya yang panjang. Samuel mengeluarkan sebuah iketan rambut dan sebuah jepitan yang dirinya beli tadi di dekat coffe shop. Samuel memasangkan sebuah jepitan di pinggiran rambut Navya, dia tersenyum.

"Cantik," puji Samuel.

Navya menundukkan kepalanya, pipi gadis itu merah merona mendengar pujian yang keluar dari mulut Samuel. Samuel mengangkat dagu Navya. "Jangan pernah nunduk, nanti mahkota lo jatuh," ucapnya.

Sedangkan Navya hanya mengangguk pelan, gadis itu menyenderkan kepalanya di pundak Samuel. "Makasih ya."

"For?" tanya Samuel datar.

"Nggak tau, tapi intinya makasih aja. Kamu, Mila, sama yang lain udah mau hibur aku. Setidaknya dengan melihat pantai dan sunset hati dan pikiran aku menjadi lebih tenang daripada sebelumnya," jawab Navya.

Samuel hanya berdeham pelan, tapi sebenarnya dia tersenyum tipis. Sangat tipis, sampe semua orang tidak ada yang sadar jika dirinya tengah tersenyum.

Mila dan yang lain pun datang menghampiri mereka, para remaja itu duduk di pinggir pantai dengan menikmati angin laut yang sangat kencang dengan ombak. Mila melirik kearah sahabatnya, dia tersenyum melihat Navya yang sudah tidak lagi bersedih karna hal tadi.

NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang