BAB 51: NAVYA

76.8K 7K 381
                                    

Happy reading!
.
.
.

Samuel membuka matanya secara perlahan dan meraba-raba sampingnya. Pria itu menatap samping kasurnya dan tidak menemukan istrinya yang biasanya berada disebelah dia. Dirinya menatap kearah pintu toilet yang tertutup dan mendengar suara orang muntah-muntah.

Dengan cepat Samuel menyibakkan selimutnya dan bangkit dari tempat tidur. "Sayang kamu di dalam?" ucap Samuel dari luar.

Tidak ada sahutan dari Navya dengan terpaksa Samuel langsung membuka pintu toilet, ia melihat Navya yang berdiri dihadapan wastafel, wanita itu menatap Samuel yang berdiri di samping pintu. "Ke ganggu ya?" paruh Navya. Wanita itu terlihat sangat lemas karna sejak tadi rasa mual dia tidak hilang-hilang.

Samuel menggelengkan kepalanya dan langsung menggendong tubuh Navya dan membawanya ke atas kasur. Pria itu meletakkan istrinya diranjang. "Are you okay, babe?" tanya Samuel khawatir.

Pasalnya Navya benar-benar terlihat lemas dan mukanya pucat. Samuel jadi khawatir dengan kondisi istrinya sekarang.

Navya menganggukkan kepalanya pelan, ia menyenderkan kepalanya di dada Samuel. "Lemes banget badan aku," gumam Navya.

Pria itu memeluk tubuh Navya dan mengelus punggung istrinya. "Sabar ya? Baby kita lagi rewel, minta dimanjain," bisik Samuel.

"Mau bubur," rengek Navya dengan melingkarkan tangannya dileher suaminya.

Samuel melihat jam dinding kamarnya "Jam 4 gini emang ada yang jual?" tanya Samuel lembut.

Navya mendongakkan kepalanya. "Yang instan aja, kemarin aku nitip sama bibi pas ke supermarket," sahut Navya.

Samuel mengangangguk pelan. "Yaudah, sebentar, ya? Aku ke bawah dulu. Kamu tunggu sini," ujar Samuel lembut.

"Ikut," rengek Navya.

Samuel mengacak-acak rambut Navya. "Mode manja," gumam Samuel.

Pria itu langsung menggendong tubuh istrinya ala koala. Navya pun menyembunyikan kepalanya di pundak Samuel.

Mereka masuk ke dalam lift, Samuel mengelus punggung istrinya dengan lembut. Ia sangat suka jika Navya dalam mode manja seperti ini, gemas aja melihatnya. Samuel mengecup singkat pipi Navya. "Ada yang lagi ngidam hm," goda Samuel.

"Anak kamu yang mau," elak Navya. Padahal dia juga mau karna lapar.

Saat lift sudah terbuka di lantai bawah Samuel langsung keluar. Ternyata sudah ada beberapa maid yang sudah bangun dan tersenyum kearah majikan mereka.

Di dapur ada bi Ira dan Nisa yang sedang masak, Samuel menghampiri bi Ira. "Bi, boleh minta tolong?" ucap Samuel dengan sopan.

"Eh, tuan ada apa? Loh, nyonya kenapa?" tanya bi Ira menatap Navya dengan khawatir.

Samuel tersenyum simpul. "Biasa bumil, bikinin bubur ya untuk Navya," kata Samuel.

Bi ira tersenyum manis. "Tunggu ya bibi bikinin dulu," ucap bi Ira.

"Saya tunggu di ruang keluarga," ujar Samuel dan langsung pergi dari dapur.

Setelah Samuel pergi bi Ira dan Nisa terkekeh pelan melihat majikan mereka yang selalu romantis dan bucin tingkat atas jika di rumah.

NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang