BAB 38: NAVYA

81.4K 7.6K 315
                                    

Happy reading!
.
.
.

Author POV

Pagi ini hari kepulangan para siswa/i dari SMA Galaxy dan Starlight. Setelah perkemahan 3 hari 2 malam Navya dan teman-temannya yang tengah mencoba mencopot tenda mereka, keempat perempuan itu ingin mencoba sendiri tanpa bantuan dari anak laki-laki.

Dari kejauhan Samuel ingin membantu istrinya, namun Navya sudah berpesan agar tidak dibantu. Alhasil ia hanya memperhatikan saja dari kajauhan.

Valen melirik kearah Mila. "Lo sama Queen lepas bagian ujungnya, gue sama Navya bagian depan." Mereka mengangguk paham dan pergi ke posisi masing-masing.

Secara serempak keempat perempuan itu melepaskan bagian tenda. Navya bernapas lega, akhirnya tenda mereka berhasil di lepas tanpa bantuan dari kelompok lainnya.

Tak mau menunggu lama lagi mereka melipat bagian-bagian tenda menjadi satu. Untung semua barang-barang udah di packing dari semalam, jadi paginya hanya tinggal melepas tenda saja.

Letta menghampir mereka dengan membawa empat minuman botol untuk kelompok Navya. "Minum nih, biar nggak dehidrasi," celetuk Letta yang memberikan minuman yang dia bawa.

"Makasih." Letta mengangguk pelan.

Wanita itu melirik kearah tenda Navya yang sudah rapih. "Keren banget bisa lepas tenda sendiri, gue sama temen-temen aja butuh bantuan," kata Letta kepada keempat adik kelasnya.

"Tadinya kita juga mau gitu kak, cuman kata Navya suruh coba lepas sendiri aja. Eh, akhirnya bisa deh tanpa bantuan orang lain," ucap Queen.

"Bener, sarannya Navya tadi boleh juga. Kalo kita nggak berusaha sendiri pasti nggak akan bisa sampe kapan pun, iya, nggak?" timpal Valen.

Mila dan Letta mengangguk setuju. Sedangkan Navya hanya tersenyum, padahal dia hanya memberikan saran yang sederhana saja kepada mereka. "Yuk kita lanjut lagi, dikit lagi selesai," celetuk Navya.

"Gue bantu ya," ujar Letta.

"JANGAN!!!" tolak Navya dan Mila serempak.

Queen dan Valen saling melemparkan tatapan. Kenapa mereka menolak? padahal Letta hanya ingin membantu saja. "Kok nggak boleh? Kak Letta cuman mau bantu kita aja," tanya Valen.

"B--bukan gitu, Kak Letta kan kakel di sini, nggak mungkin dong dia bantuin kita. Takutnya nanti banyak yang mikir kalo kita tuh semena-mena sama dia, iya, kan Mila?" bohong Navya seraya melirik kearah sahabatnya.

Mila mengangguk setuju. "Navya bener, kalian kayak nggak tau mulut anak-anak Galaxy aja. Apalagi sih Sarah sama temen-temennya itu," timpal Mila.

Letta yang paham kenapa kedua perempuan itu melarangnya, ia tersenyum. "Yaudah, kalo nggak mau dibantu gue cabut ya. Sampe ketemu di bus, bye semua." Letta pun pergi yang membuat Navya dan Mila bernapas lega.

Di tempat lain Samuel menghampiri teman-temannya, Regal dan yang lain sudah siap sejak tadi dan hanya tinggal menunggu yang lain. Hari ini sangat cerah, namun suhu udara di sini masih tampak dingin walaupun sudah jam 8 pagi.

"Jam berapa kita kumpul di markas?" tanya Samuel.

Farhan melirik kearah temannya. "Terserah, dari sampai ke sekolah nanti gue cabut dulu nganterin Letta. Baru nanti kita ketemu di markas," sahut Farhan.

Samuel dan yang lain mengangguk paham. Tak lama Megan datang lalu merangkul pundak Samuel secara tiba-tiba. "Woy, tawuran yuk. Udah lama kita nggak tawuran nih. Apa skill lo dalam bertarung udah menurun ya?" kata Megan.

"Nggak ada waktu, next time aja," tolak Samuel.

"Ah, cupu lo. Dari kemarin gue ajak tawuran nggak pernah mau, giliran lo pada mau di serang gang ecek-ecek baru kabarin gue," sinis Megan.

NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang