BAB 62: NAVYA

67.4K 6.2K 379
                                    

Happy reading!
.
.
.

Pagi ini Samuel sudah siap dengan style untuk ke kampus. Dia kembali ke kampus setelah 2 hari izin, niatnya dia mau ambil izin lagi. Namun, mengingat Samuel sudah punya keinginan akan lulus dengan cepat. Navya? Wanita itu tetap melanjutkan sekolahnya melalui homeschooling.

Samuel mengambil tasnya, sebelum berangkat dia akan mengecek semua barangnya. "Ipad udah, buku udah, laptop bawa nggak ya?" gumam Samuel.

Pria itu menggeleng pelan. "Gak usah deh, nanti kalau ada tugas tinggal ke apartnya Sean," sambung Samuel.

Ceklek

Pintu kamar terbuka lebar yang menampilkan Navya dengan seorang bayi yang ada di gandongannya. Navya tersenyum kepada Samuel yang sudah rapih ingin berangkat ke kampusnya. "Ayo sarapan," ajak Navya.

Samuel menghampiri istrinya dan mengambil alih anak mereka dari gendongan Navya. "Ulululu anak papa, habis dijemur sama mama ya, nak?" ujar Samuel dengan mengecup pipi Agnes.

"Iya papa, athu habis dijemur sama mama di taman belakang," jawab Navya yang menirukan suara anak kecil.

Samuel terkekeh pelan mendengar jawaban sang istri. Pria itu membenarkan posisi gendongan anaknya. "Ayo kita sarapan," kata Samuel dengan merangkul istrinya.

Mereka pun keluar dari kamar dan masuk ke dalam lift. Di dalam lift keduanya saling berbicara, sesekali Samuel menatap anaknya yang tertidur nyenyak setelah dijemur di bawah sinar matahari. Samuel mengelus pipi Agnes yang memerah, ia melirik kearah istrinya.

Navya yang merasa ditatap pun menatap balik suaminya. "Kenapa?"

"Pipi Nesa kok merah? Dia alergi?" ucap Samuel yang penasaran.

"Itu biasa karna dia habis dijemur," ujar Navya kepada Samuel.

Samuel mengangguk paham. Pintu lift pun terbuka dan mereka keluar dari dalam, keduanya melangkah menuju ruang makan. Diruang makan sudah ada bi Ira dan mama kandung dari Navya. Jessy memang menginap dirumah anak dan menantunya, wanita itu ingin membantu anaknya hingga 40 hari.

Jessy tau kalau Navya masih butuh bantuan untuk mengurus anak bayi, jadi dia siap membantu kapan saja.

Samuel menatap mertuanya. "Ma, jangan capek-capek. Biar maid aja yang buat sarapan, mama jangan masak," celetuk Samuel yang tak ingin mertuanya kecapean.

Jessy tersenyum tipis. "Gapapa, nak. Mama nggak capek kok, lagian ini udah biasa," kata Jessy lembut.

Wanita itu menatap Agnes yang ada di dalam gendongan Samuel. "Sini Agnes sama mama, biar kalian sarapan dulu. Mama mandiin Agnes," sambung Jessy.

"Eh, nggak usah ma. Biar aku aja nanti yang mandiin Nesa selesai sarapan," tolak Navya secara lembut.

"Nggak usah, kamu temenin aja suami kamu sarapan sayang. Dan kamu juga harus sarapan, inget, asi kamu kurang loh. Emang mau kalau Agnes kekurangan asi?" Navya menggeleng. Dia baru ingat kalau asi dia sangat sedikit.

Jessy mengambil alih cucunya dan membawa ke kamarnya untuk mandiin Agnes. Samuel dan Navya hanya bisa pasrah kalau wanita itu ingin terus membantu mereka.

NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang