BAB 32: NAVYA

93.5K 8.3K 247
                                    

Happy reading
.
.
.

20.00 PM

Navya duduk dikursi balkon kamarnya dengan menatap bintang-bintang diatas langit yang gelap, hari ini cuman ada satu bintang yang terang diatas sana. Sejak sore tadi Navya menjadi lebih banyak diam, wanita itu memikirkan sesuatu yang bisa membuat diam hingga sekarang.

Sebuah tangan kekar melingkar diperut Navya. "Ngapain hm? Masuk yuk, udah malem loh ini," ucap Samuel lembut.

Tidak ada sahutan dari wanita itu, Samuel bingung kenapa tiba-tiba tangannya seperti basah. Samuel membalikkan tubuh Navya dan melihat airmata istrinya sudah turun.

Samuel merasa bingung, pria itu membelai lembut pipi istrinya. "Kenapa sayang?" tanya Samuel khawatir.

Navya menggelengkan kepalanya. "Gapapa."

"Cerita, kamu kenapa? Nggak boleh ada rahasia loh di antara kita," celetuk Samuel yang menghapus airmata Navya dengan ibu jarinya.

"Kamu liat postingan instagram aku yang tadi sore?" tanya Navya.

Samuel mengangguk pelan. "Iya, kenapa?" jawab Samuel.

"Coba liat komentar, ada yang ganjal nggak," ucap Navya menyodorkan ponselnya kepada Samuel.

Pria itu mengambil ponselnya Navya dan mulai mencari keganjalan yang dibilang oleh istrinya tadi. Samuel menscrooll komentar satu persatu, dia mengerutkan komenan dari Silla, kakak kandung Navya.

Samuel menatap istrinya 'hai lonte' dua kata yang bisa membuat Samuel marah dan emosi. "Bangsat Silla," umpat Samuel.

"Salah aku di mana? Kenapa Silla kek gitu?" lirih Navya.

Samuel tersenyum tipis lalu menangkup pipi Navya. "Kamu nggak salah sayang, Silla emang nggak punya attitude aja," kata Samuel.

Navya menatap Samuel. "Ini udah sekian kalinya kak Silla ngantain aku. Aku diem bukan berarti takut sama dia, aku cuman nggak mau Mama sedih aja pas tau aku sama kakak berantem," ujar Navya pelan.

"Kenapa nggak bilang? Apa perlu Silla aku kasih pelajaran? Biar dia kapok udah sakitin kamu," ucap Samuel menggunakan nada serius. Dia tidak akan main-main dengan ucapan yang dia lontarkan kepada istrinya, siapapun yang berani menyakitin istrinya, maka Samuel akan balas perbuatan orang itu berlipat-lipat ganda, tidak peduli jika itu kakak iparnya sendiri.

Navya menggelengkan kepalanya. "Nggak, Samuel. Kita selesaikan secara keluarga aja ya, jangan ada kekerasan." Navya tidak mau kakaknya disakitin, bagaimanapun dia sangat menyayangin kakaknya dari dulu hingga sekarang.

Samuel membawa Navya duduk di pangkuannya. "Dia kenapa bisa jahat sama kamu? Padahal kamu adiknya." Samuel heran dengan tingkah kakak iparnya, dia seperti tidak suka dengan mereka berdua dari ketika mereka ingin menikah, bahkan Silla sama sekali tidak menunjukkan wajah bahagianya ketika pernikahan Samuel dan Navya.

"Entahlah, sejak 3 tahun yang lalu dia berubah banget. Aku juga bingung, apa di mana letak kesalahan aku ke dia? Dia bukan kakak Silla yang aku kenal." Navya sendiri pun benar-benar bingung dengan kakaknya sendiri.

Pria itu mengelus pipi istrinya dengan lembut. "Boleh aku minta sesuatu?" kata Samuel.

"Apa?"

NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang