BAB 40: NAVYA

80K 7.2K 456
                                    

Happy reading!
.
.
.

Author POV

Setelah makam malam tadi Navya langsung menarik tangan Samuel untuk ikut dirinya melihat bintang. Kali ini bukan di balkon ataupun di taman belakang, tapi dirinya mengajak Samuel melihat bintang di atas genteng.

Samuel duduk di pinggiran dan merangkul pundak Navya. Dirinya melihat istrinya itu yang tiba-tiba menjadi termenung. "Kenapa hm?"

Navya menatap Samuel dengan lekat. "Jawab jujur ya."

"Apa?"

"Emang aku lonte?"

Bola mata samuel terbelalak mendengar ucapan istrinya secara tiba-tiba. "Heh kok ngomong gitu? Kalo kamu lonte terus aku apa? Duda?" kata Samuel.

Navya mencubit lengan Samuel. "Aku serius Samuel!" ketus Navya ketika suaminya malah bercanda.

"Aku juga serius, siapa yang ngatain kamu? Letta? Sarah?" tebak Samuel dengan menebak siapa yang mengatakan istrinya seperti itu.

Navya menggelengkan kepalanya. "Bukan."

"Terus siapa sayang?" tanya Samuel lembut.

"Kak Silla," celetuk Navya.

Samuel menatap istrinya dalam, bagaimana bisa seorang kakak kandung mengatakan adiknya sendiri seperti itu? Kadang Samuel heran aja sama tingkah Silla, bahkan dari awal dia ketemu dengan kakaknya Navya sudah bisa menebak jika kakak iparnya itu memiliki dendam pribadi kepada istrinya.

Bahkan saat mereka menikah pun tatapan Silla sangat tajam.

"Terus kak Silla juga ngiranya aku nikah sama kamu karna udah hamil," sambung Navya

Samuel mendengus kesal. "Cocok satu gang sama Sarah," gumam Samuel kesal. Mana mungkin dia dan Navya melakukan seperti itu diluar nikah, bisa kena amukan Ayahnya kalo sampe menghamili anak orang.

Navya menatap mata Samuel dengan berkaca-kaca. "Aku ada salah ya? Kenapa kak Silla seperti itu? Padahal aku ngerasa nggak punya salah atau masalah sama dia," lirih Navya. Dia sangat sedih ketika kakaknya berbicara seperti itu.

Bukan cengeng, tapi siapapun kalo di posisinya pun pasti akan merasakan hal yang sama. Apalagi Navya juga sedang hamil, walaupun yang tau hanya dia, Letta dan juga Nathan.

"Kamu nggak salah, Silla cuman iri aja sama kamu kok," ujar Samuel lembut.

"Mulut kak Silla jahat banget, hati aku sakit kalo denger ucapan pedes kak Silla," adu Navya sendu.

Samuel mengelus rambut Nay "cup cup cup, nanti aku marahin kak Silla, kamu ga usah nangis ya? Udah diem nanti cantik nya ilang loh" celetuk pria itu dengan lembut dan membelai lembut pipi istrinya.

"Tapi kamu jangan apa-apain dia ya? Cukup ingetin aja," ucap Navya yang takut suaminya hilang kontrol. Bagaimana pun Silla tetap kakaknya.

"Iya sayang, tapi ga janji"  seru Samuel yang langsung menyambungkan ucapannya dalam hati.

Navya menyenderkan kepalanya di pundak Samuel, pria itu menarik Navya ke dalam pelukannya dan terus menenangkan istrinya agar tidak menangis lagi. Samuel merasakan apa yang istri dia rasakan. Sebagai suami dia juga tak terima dengan ucapan kakak iparnya, itu sama aja mencemarkan nama baik mereka berdua.

 Sebagai suami dia juga tak terima dengan ucapan kakak iparnya, itu sama aja mencemarkan nama baik mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang