BAB 30:NAVYA

105K 8.8K 1.2K
                                    

Happy reading
.
.
.

Author POV

Pagi ini di mansion Samuel dan Navya sudah dihebohkan dengan teriakan Samuel yang sangat kencang hingga terdengar sampe ke lantai satu.

Para maid dan pekerja lainnya hanya menggelengkan kepala mereka melihat kehebohan majikan mereka.

"SAYANG KAMU LIAT TALI PINGGANG AKU NGGAK?" teriak samuel dari dalam kamar.

Navya yang sedang mengupas buah menghela nafasnya pelan. "LIAT DI DEKET MEJA!" balas Navya teriak.

"NGGAK ADA SAYANG!"

Navya menatap satu maid yang lewat. "Nisa, tolong kamu kupasin ya," kata Navya lembut.

Maid itu mengangguk pelan. "Baik, nyonya."

Navya meletakkan pisau diatas meja dan langsung masuk ke dalam lift. Wanita itu memencet lantai 3 di mana letak kamarnya dengan Samuel. Di dalam lift Navya mendumel kesal, bagaimana tidak? Suaminya selalu saja bikin dia kesal di pagi hari jika mencari sesuatu yang dia lupa taruh di mana barang tersebut.

Padahal sudah dia bilang taro barang jangan sembarangan. Tapi bukan Samuel namanya kalo tidak ceroboh.

Ting

Navya keluar dari dalam lift dan masuk ke dalam kamarnya. Bola matanya melotot melihat kondisi kamar yang sangat berantakan seperti kapal pecah karna ulah suaminya. "SAMUEL KENAPA KAMARNYA KAMU BERANTAKIN?!"

Pria itu hanya menunjukkan senyuman tanpa dosanya. "Maaf sayang, aku cari tali pinggang tapi nggak ketemu," ucap Samuel menampilkan watandosnya.

"Kalo sampe ketemu sama aku kamu tidur di sofa malam ini!" tegas Navya.

Glek

Samuel menelan ludahnya kasar, dia sangat tidak bisa jika harus tidur di sofa, bisa-bisa badannya remuk semua.

Walaupun sofanya empuk, namun tetap saja. Ukurannya tidak sebesar ranjang mereka yang besar. Dan sepertinya ancaman istrinya itu tidak akan main-main.

Navya pergi ke meja belajar mereka, wanita itu mengambil benda yang daritadi dicari oleh Samuel dengan sangat heboh banget.

Dia menunjukkan kepada suaminya dengan mengangkat benda tersebut. "INI APA HAH?!" pekik Navya.

"E--eh kok ada sih? Tadi nggak ada sayang, serius deh," panik Samuel ketika sang istri berhasil menemukan benda yang dia cari daritadi.

Navya melemparkan tali pinggang Samuel ke lantai. "Makanya cari pake mata, bukan pake mulut! Beresin nggak mau tau! Liat ulah kamu kamar jadi berantakan kayak kapal pecah!" ketus Navya yang tidak suka dengan keberantakan.

"Nanti ya sayang, pulang sekolah aku beresin semua," ujar Samuel memakai tali pinggangnya.

Navya menatap tajam Samuel. "Ok, tapi jangan harap bisa peluk, cium, sama dapat jatah selama sebulan!" ancam Navya yang langsung meninggalkan suaminya yang terdiam disamping tempat tidur.

Samuel terbelalak mendengar ancaman dari Navya yang sepertinya tidak main-main. Tanpa ba-bi-bu lagi Samuel membereskan semua yang dia berantakin. Dia merapihkan buku-buku belajarnya dan Navya. Lanjut ke pakaian kotor yang dia bongkar tadi, seprei, bantal dan guling yang saling berjatuhan.

Pria itu membuang nafasnya kasar. "Nasib punya bini galak amat, ancamannya jatah mulu heran," celetuk Samuel pelan, takut istrinya mendengar.

"AKU DENGER LOH." Samuel hanya bisa pasrah. Pendengaran istrinya sangat tajam banget, padahal tadi dia sudah berbicara pelan banget, tapi tetap saja bisa di dengar.

NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang