BAB 57: NAVYA

63.7K 6.5K 1.2K
                                    

Happy reading
.
.
.


Delapan bulan kemudian...

Waktu begitu cepat berlalu, dan kini sudah tidak terasa jika sudah delapan bulan berjalan dengan cepat. Sekarang usia kandungan Navya memasuki bulan akhir, dimana dalam waktu satu atau dua minggu lagi Navya akan melahirkan anak pertamanya dengan Samuel.

Di taman belakang Navya tengah merajut sesuatu untuk anaknya nanti. Sembari menunggu Samuel pulang dari kantor Navya menghabiskan waktunya untuk merajut terus.

Sejak usia kandungan dia menginjak lima bulan, Samuel sudah menyuruh nya untuk homeschooling, dan Navya hanya pasrah dan menuruti permintaan Samuel.

Oh ya, ngomong-ngomong Letta sama Farhan udah sah jadi orang tua loh, anak mereka cewe, cantik kayak Letta lagi.

Samuel yang baru saja pulang dari kantornya dan masih menggunakan pakaian formal. Pria itu tersenyum melihat istrinya yang sedang duduk di kursi taman dengan fokus pada rajutannya. Entah kenapa Navya jadi sangat suka merajuk.

Pria itu mendekati Navya. "Hai, sayang," sapa Samuel.

Navya menatap kearah Samuel. "Hai, udah pulang daritadi?" tanya Navya.

"Baru kok," Samuel duduk di samping wanita itu.

"Oh ya, kamu buat apa sih? dari bulan lalu ngerajut terus," sambung Samuel.

Navya tersenyum manis dan menunjukkan hasil rajutannya selama ini. "Bagus nggak? Khusus buat baby," kata Navya dengan tersenyum.

"Bagus kok, kamu emang pintar segalanya ya," puji Samuel dengan mengelus rambut Navya.

"Harus itu, kan istri idaman."

Samuel tersenyum simpul. "Jelas, banyak yang mau rebut kamu dari aku, tapi nggak tau saingannya siapa," Kata Samuel.

"Nggak ada yang berani deketin aku, apalagi bersaing dengan bapak Samuel Narendra hehehe," ucap Navya dengan menyenderkan kepalanya.

Pria itu menggelengkan kepalanya pelan. Samuel menatap Navya dengan tersenyum. "Makasih ya," celetuk Samuel.

Navya merasa bingung dengan Samuel. "Buat apa?" tanya Navya bingung.

"Makasih udah bertahan sama aku, walaupun terkadang aku suka bikin kamu depresi karna tingkah aku yang boros," jawab Samuel dengan lembut. Navya tersenyum tipis.

"Oh, karna itu? Ya sebenarnya nggak depresi sih, cuman lebih ke kaget aja ya, aku yang biasanya hidup hemat eh tiba-tiba nikah sama sultan tujuh turunan," jelas Navya dengan terkekeh.

Samuel merangkul pundak Navya. "Hemat emang bagus, tapi dalam keluarga Narendra tidak mengenal kata hemat" ucap Samuel.

Navya menggelengkan kepalanya. "Iya deh."

Samuel bangkit dan berjongkok di hadapan istrinya. "Sepertinya aku lupa menyapa baby sejak pagi tadi, apa dia ngambek?" celetuk Samuel lembut.

"Ngambek, papanya lupain dia," goda Wanita itu kepada Samuel.

"Nggak di lupain kok, cuman sibuk ngebucin aja sama mama hahaha," ucap Samuel dengan tertawa kecil.

NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang