(Gemes sekali☺) *aku ambil ini di pin

Samuel menoel-Noel pipi Navya yang chubby. "Sayang," panggilnya.

"Apa?" tanya Navya dengan menatap wajah Samuel.

"Lusa libur, jalan yuk." Samuel ada niat mengajak jalan istrinya, dia merasa akhir-akhir ini jarang ada waktu berdua dengan sang Navya. Karna kebetulan dia juga udah mulai aktif menjalankan misi.

Navya menatap Samuel. "Kemana? Aku males banget kalo jauh gitu," ujar Navya.

"Pantai? Liat sunset," kata Samuel.

Navya mengangguk pelan. "Ok, tapi berangkatnya agak siang aja ya," ucap Navya kepada suaminya.

Samuel menganggukkan kepalanya pelan. "Of course."

Mereka berdua saling diam kembali, Navya menatap keatas langit dimana hanya ada tiga bintang dan bulan sabit saja di sana. Navya sama sekali tidak pernah bosen untuk melihat bintang. Dan karna hari bertambah malam Samuel mengajak Navya untuk masuk ke dalam. Wanita itu setuju dan beranjak dari tempat duduknya untuk masuk ke dalam.

Samuel memperhatikan istrinya yang sudah masuk duluan ke dalam kamar, pria itu membuka ponselnya dan mengetikan sesuatu kepada seseorang.

Bastiannjing

Bas
Gua ada tugas buat lu

Apan?

Besok bawa kakak nya nay ke markas

Sip
Pas balik kan?

Iya

Ok

Samuel hanya read terakhir chat dari Bastian. Pria itu memasuki kembali ponselnya ke dalam saku.

Di tempat lain Bastian yang baru saja siap dengan pakaian casualnya, malam ini dia akan kencan dengan salah satu anggota agensi juga. Bastian keluar dari dalam kamarnya lalu pergi menuju lobby tempat pertemuan dia dan juga Bianca.

Karna di sini pria tidak boleh masuk ke dalam kawasan asrama putri. Jadi, keduanya memilih bertemu di lobby saja.

Ternyata ketika Bastian turun bersamaan dengan Bianca. Gadis itu tampak sangat cantik, memakai rok pendek dibawah selutut dan juga tank top yang balutin dengan jaket cropnya. Dan tak lupa dengan make up tipis.

Bastian tersenyum. "Lo cantik," puji Bastian.

"Makasih," ucap Bianca malu-malu.

Sebenarnya dia tak biasa memakai rok, namun karna ini kencan pertamanya dengan Bastian, jadi dia tak mau membuat pria itu malu atau berpikir yang aneh. Karna memang biasannya Bianca menggunakan pakaian misi dan baju sehari-harinya.

Bastian menggandeng tangan Bianca yang sangat dingin dan halus. Detak jantung Bianca berdetak kencang, gadis itu menundukkan kepalanya. 

"CIEE ADA YANG MAU KENCAN NIH! KAYAKNYA BAKAL ADA YANG JADIAN," pekik Griselda yang kebetulan baru pulang dari makan malam bersama agensi yang lainnya.

"Pantes aja di ajak nggak bisa, ternyata mau kencan," timpal Ravin.

Bianca hanya menunjukkan senyumannya saja. "Pinjem Bianca dulu ya, nanti gue pulangin lagi tanpa ada lecet sedikit pun," kata Bastian kepada teman-teman gadis itu. Rafa dkk mengangguk.

NAVYA ||  TERBITWhere stories live. Discover now