BAB 07: NAVYA

Mulai dari awal
                                    

Navya mengambil semangkok bubur itu lalu memakannya, tanpa sadar jika Samuel tersenyum tipis melihat gadis itu makan. 

Setelah sarapan keduanya bangkit dari tempat duduk, Samuel meletakkan uang seratus ribu di atas meja. Ia merangkul pundak Navya, mereka berdua keluar dari area kantin dan memilih untuk ke kelas. Sepanjang jalan banyak pasang mata yang memperhatikan mereka, tidak ada yang berani menghujat Navya karna dia ada di samping Samuel.

Navya mendongakan kepalanya dan menatap Samuel yang lebih tinggi daripada dirinya. "Kak, aku mau ke toilet dulu, kamu duluan aja ke kelas," ucap Navya.

Samuel menggelengkan kepalanya. "Gue anter!" Navya tercengang mendengar perkataan pria itu, dia hanya ingin pergi ke toilet doang padahal loh. "Nggak nerima penolakan!" cela Samuel ketika Navya ingin membuka suara.

Navya hanya pasrah saja sekarang, gadis itu berjalan duluan menuju toilet karna sudah tidak tahan. Ketika sudah sampe di depan toilet ia melihat ada Sean dkk di depan toilet, tanpa menyapa dia langsung masuk ke dalam toilet perempuan karna sudah kebelet juga.

Farhan menatap kearah Samuel. "Bro, yang kemarin lo sama Sean udah nemu orangnya?" tanya pria itu. Samuel menggelengkan kepalanya, dia bingung mau ajak siapa untuk ikut ke dalam misinya ini.

Pikiran Samuel juga tertuju kepada dua gadis yang sekarang ada dalam perlindungan mereka. Bagaimana kalo mereka terluka saat dirinya dan teman-temannya tidak ada di samping kedua gadis itu? apalagi Navya.

Di dalam toilet Navya baru saja selesai buang air kecil, gadis itu menghampiri sahabatnya yang tengah berdiri di depan kaca. "Nay, lo risih nggak sih kalo di jaga ketat sama Samuel dkk kayak gini?" tanya Mila.

Navya menatap sahabatnya lalu bersender di wastafel. "Ya gimana? mau di bilang risih ya pasti, apalagi kita cuman ke toilet aja mereka sampe ngawal loh. Mau pergi juga nggak bisa, kita dalam genggaman mereka kan," ucap Navya.

Mila membuang nafasnya dengan kasar. "Sumpah ya, masa ke toilet aja sampe di kawal sih?"

Navya menaiki bahunya. Kedua gadis itu menatap kearah pintu toilet yang terbuka, seorang gadis masuk ke dalam toilet dan langsung masuk ke dalam kamar mandi. Navya dan Mila saling melemparkan tatapan ketika Letta masuk ke dalam toilet. 

"Udah yuk keluar," ajak Navya.

Mereka berdua keluar dari dalam toilet. Saat sudah di luar mereka pun memilih untuk pergi ke kelas, kecuali Farhan. Dia tetap di depan toilet, dia sedang menunggu seorang gadis yang ada di dalam toilet. Para sahabatnya tidak sadar jika dia masih ada di depan toilet, Farhan berharap tidak  ada yang sadar.

Tidak lama Letta keluar dengan mengelap sudut bibirnya yang basah. Farhan mencekal tangan gadis itu ketika Letta ingin menghindarinya. "Gue perlu bicara sama lo sekarang," ucap Farhan.

Letta menipis tangan Farhan dengan kasar. "Nggak ada waktu buat gue bicara sama orang kayak lo," sinis Letta.

"Mau sampe kapan lo ngindar dari gue hah? please kasih gue waktu buat ngomong sama lo," kata Farhan.

Letta terkekeh pelan lalu menatap Farhan dengan datar. "Buat apa? inget ya, lo sendiri yang buat kayak gini!" tegas Letta.

"Please, kasih gue kesempatan buat ngomong sama lo," ucap Farhan.

Letta tidak menggubris ucapan Farhan, gadis itu memilih untuk pergi dari hadapan Farhan dan membiarkan pria itu terdiam di depan toilet. Letta berlari menuju kelasnya, dia berharap jika Farhan tidak mengejarnya.

********

Kini lima remaja pria tengah berkumpul di sebuah warung, mereka memilih untuk bolos sekolah karna malas dengan mata pelajaran hari ini. Seorang pria hanya diam saja, dia terus memikirkan seorang gadis yang membuatnya galau banget sekarang. Lima orang itu adalah Samuel, Sean, Farhan, Bastian dan Regal. Dan orang yang sedang galau adalah Samuel, dia bingung harus bagaimana sekarang, jika nanti dia pergi menjalankan misi, bagaimana dengan gadisnya? siapa yang akan melindungi gadisnya itu.

NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang