BAB 02: NAVYA

Mulai dari awal
                                    

"Gapapa, ada kemajuan hahaha," ucap Mila santai. Navya hanya memutarkan bola matanya malas. Gadis itu masih sangat kesal dengan sahabatnya itu, karna ulah Mila dia jadi harus menahan malu jika ketemu Samuel.

Di tempat lain Samuel baru saja tiba di rumah pohon yang tidak banyak orang tahu. Para sahabatnya yang sudah datang dan duduk disana.

Samuel duduk di samping Sean yang sedang mengotak-atik laptop. "Gimana?"

"Ternyata orang itu sudah melakukan aksinya, sudah 2 siswi yang hilang hari ini," Kata Sean dengan memberitahu Samuel.

Samuel menaikan sebelah alisnya. "Ada jejak? Siswi kelas mana yang di culik?" tanya Samuel.

"Satu anak kelas 10, satu lagi kelas 11," jawab Sean.

Samuel menatap sahabatnya. "Lo semua pake earphone ini." Pria itu memberikan sebuah earphone kepada para sahabatnya satu persatu.

"Sean, terbangkan dron untuk mantau sekolah dari atas, Farhan cek sekolah bagian barat, Bastian bagian utara, Regal lo di bagian selatan dan gue bakal pergi ke bagian timur," jelas Samuel. Para sahabatnya mengangguk pelan saja dan setuju dengan perkataan yang di ucapkan oleh leader mereka.

Samuel menatap Sean. "Lo tetap stay di sini, jika ada hal yang janggal lo bisa kasih tau lewat earphone," ucap Samuel.

Sean berdeham pelan dan langsung menerbangkan drone kecil miliknya.

Keempat pria itu langsung turun dari rumah pohon. Mereka berempat berpencar untuk mencari jejak atau petunjuk tentang penculik para gadis yang mungkin masih ada di sekitar sekolah Galaxy sekarang.

Sedangkan Sean tetap di rumah pohon untuk menjaga keadaan lewat atas. Pria itu menatap penerbangan drone dengan teliti dan tajam, agar tidak ada yang lolos dari pengawasannya sedikit pun.

Bastian pergi ke samping sekolah dengan menatap sekitarnya. Bastian mengumpet di balik batu besar lalu menatap sekitar sekolah yang sangat sepi seperti tidak ada tanda atau jejak disini.

Fokus perhatiin sekitar dan tiba-tiba ada seorang pria keluar dari satu ruangan yang jarang di datangkan oleh orang-orang.

Bastian mengaktifkan earphonenya. "Cek, woy ada info," bisik Bastian.

Samuel mendengar ucapan Bastian dari earphone miliknya yang terpasang di kuping pria itu. "Kenapa? Ada hal yang mencurigakan?" tanya Samuel dari sebrang sana.

"Ada pria keluar dari ruangan samping sekolah, dia pergi ke arah selatan," ucap Bastian yang memberikan info.

Regal yang mendengar info tersebut langsung menatap kanan kirinya, dan benar saja ada seorang pria berjalan dengan memakai masker hitam.

"Dia lewat sini," ucap Regal pelan.

Pria itu langsung mengikuti orang itu secara diam-diam dan berhati-hati agar tidak ketahuan jika dirinya sedang mengikuti langkah orang tersebut.

Krek

Regal yang tidak sengaja menginjak sebuah kaleng langsung bersembunyi ke balik batu besar. Pria itu menatap sekitarnya dan merasa ada yang mengawasinya.

Di balik batu Regal berdoa agar tidak ketahuan. Pria itu sekilas melihat orang yang tadi berjalan pergi begitu saja.

Di rumah pohon Sean menatap dronnya. "Samuel, ada 3 orang siswa di parkiran. mereka seperti sedang menunggu seseorang," ucap Sean dengan melihat tiga orang siswa dari dron.

Samuel yang mendengar info itu langsung berlari kearah parkiran dengan cepat. "Farhan, pantau mereka dari kejauhan dan dengerin semua percakapan mereka," kata Samuel.

NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang