Fifty Five

46K 2.4K 73
                                    

Vania menatap geli ke arah suaminya yang sejak kemarin malam memasang wajah kesalnya. Ia tidak tahu kemarin adalah hari merahnya dan sekarang membuat Rio mencueki dirinya.

Vania mengikuti langkah Rio dan kedua anaknya menuju ke arah pantai yang ia harapkan sebelumnya. Yaitu pantai Kuta. Vania menyalakan ponselnya dan memfoto ketiganya dari belakang.

"Ma, ayo!" teriak Arka membuyarkan fokus Vania.

Vania tersenyum lalu berlari mengikuti langkah Rio dan kedua anaknya yang sudah jauh. Ia menghentikan larinya dan berjalan di samping Arka dan apa yang ia lihat sekarang? Rio tak menatapnya sama sekali.

Vania duduk di tepi pantai memperhatikan suaminya bermain bersama anak-anaknya. Ia merasa tak diharapkan di sini.

"Gini aja marah" cibir Vania mengerucutkan bibirnya sembari melemparkan batu ke arah air.

Vania terperangah tak percaya melihat Rio membuka baju yang tengah ia pakai di hadapan banyak orang. Apalagi Arka juga melakukan apa yang dilakukan papanya.

Teriakan banyak perempuan yang memakai bikini tak jauh dari suaminya membuatnya tak bisa lagi memendam rasa kesalnya. Vania beranjak dari duduknya dan berjalan cepat ke arah suaminya.

Rio tersenyum remeh melihat istrinya yang berjalan ke arahnya. Vania mengambil baju suaminya yang jatuh terkena air laut lalu berdiri tepat di hadapan suaminya dengan tatapan tajamnya.

"Mau ngasih pertunjukan apa?" sarkas Vania menatap Rio tajam. Rio hanya diam tak menanggapi perkataan Vania malah memalingkan wajahnya ke arah anak-anaknya yang sedang bermain pasir.

"Kakak!" desis Vania kesal membuat Rio menatapnya santai.

"Apa yang salah? Wajar kan melepaskan baju saat bermain di pantai" jawabnya santai.

"Mau pamer badan?" tanya Vania tajam.

"Mungkin" jawab Rio santai.

Vania mengalihkan pandangannya ke arah kumpulan perempuan yang menatap genit ke arah suaminya, "Maaf, dia sudah punya istri dan dua anak!" teriak Vania menjelaskan dengan tegas.

Setelah Vania menjelaskan hal itu, beberapa perempuan itu berdecih lalu berbalik dan berjalan ke arah lain. Vania kembali berbalik ke arah Rio dan mendapati suaminya yang tersenyum geli.

"Cemburu?" tanya Rio dengan menahan tawanya.

"Sudah tahu, enggak usah tanya lagi" ketus Vania lalu melemparkan baju yang tengah dibawanya ke arah suaminya.

Rio tersenyum memperhatikan Vania yang berjalan ke arah Arka dan Alina. Sudah lama rasanya tak menggoda Vania seperti ini.

---------------

Setelah berjalan di beberapa tempat di Bali dan membeli banyak oleh-oleh, Rio memutuskan mengajak keluarga kecilnya kembali ke hotel. Apalagi melihat wajah lelah istri dan juga kedua buah hatinya.

Rio membuka pintu kamar mandi sembari mengusap kepalanya dengan handuk. Ia tersenyum melihat istri dan kedua anaknya terkapar lelah tertidur di kasur setelah menghabiskan hari bersama.

Rio mendekati anak istrinya lalu mencium kening mereka satu persatu. Mereka sama sekali tak terusik dengan ciuman Rio.

"Selamat tidur" gumam Rio pelan sembari tersenyum.

--------------

Vania menghembuskan napas lega sesampainya di apartemen setelah tiga hari menghabiskan waktu di Bali. Ia hanya sendiri di apartemen karena Arham hari ini menginap di rumah orangtuanya, sedangkan Alina yang malah menangis ingin ikut papanya pulang dan berakhir dirinya di apartemen sendirian.

OUR LOVEWhere stories live. Discover now