Thirty

46.3K 3K 298
                                    

Hari ini Arka menemani Nadia dan Dea berbelanja di supermarket. Arka sendiri begitupun juga Dea masih memakai seragamnya karena mereka langsung ke sini sepulang dari sekolah.

Arka begitu serius memilih permainan yang akan ia beli. Ia bingung memilih antara beli robot atau mobil-mobilan. Ia ingat kata papanya kalau dia tidak boleh boros.

"De, milih yang mana ya?" tanya Arka meminta pendapat Dea. Dea mengetukkan jari di dagunya berpikir mana yang lebih bagus.

"Ini aja, kan Kak Alka suka robot" jawab Dea memberikan pendapatnya.

"Jadi milih yang mana, Ka?" tanya Nadia. Arka mengernyitkan dahinya lalu menunjuk ke salah satu robot pilihan Dea.

Nadia tersenyum lalu mengambilkan permainan itu untuk Arka. Sedangkan Dea sudah mengambil barbie kesukaannya.

Arka meringis nyeri melihat Dea tersungkur di depannya dengan barbie yang terjatuh dari tangannya begitu juga dengan Nadia.

"Mama...... Jatuh!" teriak Dea dengan menangis kencang. Nadia langsung membantu anaknya untuk berdiri.

Dea mengusap air matanya dan menatap anak kecil yang telah menabraknya dari belakang dengan tatapan tajamnya. Anak kecil perempuan itu hanya menatap Dea tanpa merasa bersalah.

"Maaf ya" ucap seorang perempuan sekitar berumur empat puluh tahunan yang menggandeng tangan anak perempuan itu. Nadia yakin jika itu pengasuhnya.

"Tidak apa-apa, Bu" jawab Nadia dengan tersenyum. Dea mengadahkan kepalanya menatap mamanya dengan tatapan kesal.

Arka sendiri hanya diam melihat kejadian ini tanpa ada niat untuk menenangkan Dea. Ia terus melihat anak itu tanpa mengalihkan pandangannya.

Pengasuh itu langsung menggandeng tangan anak perempuan itu dan membawanya pergi. Dea menganga tak percaya melihat mainannya di tendang oleh anak itu.

Arka bersiap diri ketika melihat Dea yang berjalan cepat ke arah anak perempuan itu lalu mendorongnya dari belakang. Nadia sendiri langsung terkejut dan langsung menggendong Dea.

Untung saja Arka memeluk anak perempuan itu jadi anak itu tidak tersungkur akibat dorongan Dea. Arka tahu jika Dea akan marah besar jika mainannya dirusak.

"Dea, nggak boleh nakal" peringat Nadia menatap tajam ke arah anaknya.

"Adek nggak papa kan?" tanya Arka seraya mengusap punggung anak perempuan itu. Anak perempuan itu menatap Arka dengan tatapan polosnya lalu menganggukkan kepalanya.

"Thanyu" ucap anak perempuan itu. Ia  mengatakan 'Thank You' pada Arka.

"Biar saya yang mengganti" ucap pengasuh itu tak enak pada Nadia.

Nadia menggelengkan kepalanya menolak, "Tidak usah tidak apa-apa" tolak Nadia.

Pengasuh itu mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan uang tiga ratus ribu, "Tidak, tolong diterima. Saya tidak mau jika majikan saya marah pada saya karena ini" paksa pengasuh itu.

Dengan berat hati Nadia menerima uang itu dan tak lupa mengucapkan maaf dan terima kasih. Sedangkan Dea tetap saja cemberut, ia sungguh tak suka dengan anak perempuan itu.

"Ayo, Alina" ajak pengasuh itu seraya menggandeng tangan Alina. Alina menganggukkan kepalanya lalu mengikuti langkah pengasuh itu.

Arka terus memperhatikan langkah anak perempuan itu tanpa mengalihkan pandangannya sampai anak perempuan itu hilang dari pandangannya. Entah mengapa ia membantu anak perempuan itu padahal ia biasanya tak peduli.

"Alina" gumam Arka.

"Ayo ke kasir" ajak Nadia seraya menggandeng tangan Arka. Arka menganggukkan kepalanya lalu mengikuti langkah Nadia.

OUR LOVEWhere stories live. Discover now