Bagian 88 Jawaban

61 8 0
                                    

"Apa yang kamu lakukan di sini?"

Satu-satunya yang bisa Luce lakukan setelah mendapati si penjaga di depan pintu masuk gubuk, ialah menanyakan hal itu secara refleks. Sementara di sampingnya, Alpha Vraco terlihat sama bisunya dengan Aluna. Bibir gadis itu membuka cukup lebar. Bagaimana mungkin ia tidak melotot saat menyadari bahwa kini dirinya sedang tidak dalam metode penyamaran yang menyerupai laki-laki.

Di sisi lain, si penjaga masih bergeming di tempat. Tampaknya ia sama sekali tidak terkejut dengan reaksi ketiga orang itu. Ia seolah sudah biasa dan telah menebak jika hal seperti ini lah yang akan terjadi bila ia datang ke tempat ini. Namun ia sendiri tidak memiliki pilihan selain mendatangi Luce dan kedua rekannya.

Sejatinya ia sedang mencoba mencari kebenaran.

Kali ini, Alpha Vraco mulai mendapati kesadaran diri kembali. Kendati wajahnya berkerut menahan kebingungan tetapi ia tetap melangkah mendekati si penjaga. Tidak ada riak berarti yang ia perlihatkan selain  mimik wajah datar.

"Aku rasa, aku tidak perlu lagi bertanya mengapa kamu ada di sini?" Nada dalam suara Alpha Vraco tidak lagi terdengar ramah sama seperti saat pertama kali mereka bertemu. Tampaknya sang Alpha telah menyadari bahwa ia tidak perlu lagi berpura-pura terhadap si penjaga dengan menjaga sikapnya, sebab kemungkinan besar si penjaga mendatangi mereka adalah untuk menangkap mereka.

"Apakah sekarang kamu membawa pasukan untuk menangkap kami? Tetapi sayangnya, aku tidak akan membiarkan kalian melakukannya."

Namun ketika Alpha Vraco mulai menunjukkan emosi di kedua maniknya, siapa sangka si penjaga akan dengan terburu mengeluarkan suaranya. Ia berujar cepat, "Tolong jangan salah paham!"

Tidak hanya Alpha Vraco yang terkejut saat mendengar perkataan si penjaga, Luce dan Aluna pun menunjukkan reaksi yang sama. Mereka sama-sama terkejut dengan hal itu.

"Apa maksudnya dengan salah paham?" Kali ini Luce yang angkat suara. Sekarang ia berjalan mendekati si penjaga lalu kemudian menerawang ke arah belakang, seolah mencari-cari apakah di belakang si penjaga ada kelompok pengejar yang sengaja ia bawa. Tetapi Luce jelas cukup terkejut saat menyadari bahwa di belakang si penjaga sama sekali tidak ada kawanan seperti yang ia bayangkan.

Si penjaga kemudian beralih kepada Luce setelah menatap Alpha Vraco yang kini balas menatapnya seolah sedang menudingnya melalui sorot matanya. Ia kemudian menunduk, sama sekali tidak berani menatap balik ketiga orang di depannya. "Maaf, tetapi aku tidak datang untuk menangkap kalian meski jika aku tahu bahwa kalian adalah si buronan."

Kening Alpha Vraco mengernyit. "Bagaimana aku bisa percaya padamu."

Saat Alpha Vraco mengatakan hal itu, sejujurnya ia hanya mencoba untuk tidak terlihat pula terkesan terlalu mudah untuk dipengaruhi.

Tatapan si penjaga kembali kepada Alpha Vraco. Sejatinya kali ini pria itu tampak sangat serius ketika ia berkata, "Aku merasa bahwa apa yang dikatakan oleh pria ini ada benarnya, dan karena aku belum yakin sepenuhnya, aku memilih mendatangi kalian untuk mendapatkan jawaban pasti."

Luce merasa terpanggil di sini, mengingat dirinyalah yang telah mengatakan banyak hal kepada si penjaga, saat malam di mana ketika mereka bertemu di tugu. "Apa maksudmu dengan mencari kebenaran?" tanya Luce.

"Sebenarnya," ada jeda yang dilakukan si penjaga sebelum akhirnya ia melanjutkan, "aku merasa perlu mencari kebenaran dibalik perkataanku." Kedua manik pria itu kemudian mengarah kepada Luce sementara sang Beta pun menyadari bahwa ini tentu ada kaitannya dengan misi dan hukuman yang telah ia bahas sebelumnya. "Begini, aku merasa jika sesuatu yang salah telah terjadi setelah menyadari bahwa banyak dari warga desa yang menghilang. Dan aku benar-benar baru merasakan kekosongan itu setelah istriku menghilang dengan tiba-tiba. Namun sebelumnya aku sangat yakin jika sebelum menghilang istriku menemui si vampir untuk berkonsultasi mengenai sesuatu yang tidak aku ketahui."

Alpha and a Hermit (Tamat)Where stories live. Discover now