Bagian 30 Iri Hati

115 10 0
                                    

Gurun pasir yang panas masih menguarkan hawa yang sama meski jika sesuatu yang besar baru saja terjadi di sana. Tepat di sisi selatan dari posisi Daniel yang hanya bisa termangu ketika kedua maniknya mendapati dua orang gila yang nyaris menghancurkan gurun melalui serangkaian serangan mematikan.

Kondisi tempat itu telah porak poranda sementara debu pasir terbang meliuk mengikuti arah angin. Daniel benar-benar dibungkam melalui tontonan gratis yang dipenuhi laga aksi dengan sepasang pelakon hebat macam Yon dan Isabel. Menakjubkan!

Perlukah Daniel bertepuk tangan menyaksikan kehebatan kedua orang itu?

Atau ia perlu memberi apresiasi terhadap musuh yang mungkin jauh lebih kuat mengingat nyaris dua jam pertarungan, ia tetap bisa meloloskan diri dan bahkan masih sanggup mengejek keduanya.

Mengejutkan!

"Hanya segini?" musuh mengejek.

Yon menggertakkan gigi dengan kesal sementara Isabel di sebelahnya terlihat sama marahnya. Wanita itu berulang kali meloloskan dengkusan kasar yang berujung menjadi serangan kuat di detik berikutnya.

Yon menatap Isabel yang kini kembali ke medan tempur sementara ia harus mengakui jika dirinya cukup terkesan dengan keteguhan wanita itu. Sejatinya, Isabel adalah gambaran seorang wanita petarung sejati. Tidak kenal lelah. Takut. Kematian. Isabel hanya akan maju ke depan tanpa memikirkan resiko akan nyawanya yang bisa saja dalam bahaya.

Sontak, Yon bergerak cepat menyelubungi Isabel menggunakan barrier udaranya ketika menyadari serangan tidak kasat mata lagi-lagi mengarah pada wanita itu. Yon mendekat lantas menghampiri isabel.

"Jangan gegabah." Yon memperingati dan di detik berikutnya ia justru terkekeh. Sebaliknya, Isabel telah menoleh mendengar kekehan tersebut. "Aku pikir kamu bisa mengalahkan lawan tanpa mengeluarkan semua kemampuanmu." Yon mengamati tubuh Isabel yang benar-benar berantakan. Tanpa diminta tawa kecilnya yang mengejek lagi-lagi terdengar. "Namun lihat sekarang, kamu sungguh kewalahan."

Isabel tahu-tahu balas terkekeh dan karenanya Yon sungguh direngkuh rasa terkejut. "Kamu berkata seolah dirimu baik-baik saja. Tolong perhatikan sendiri kondisimu." Wanita itu balas mengejek.

Alih-alih termakan amarah, kali ini Yon mencibir sembari menyeringai.

Fokus keduanya pun kembali dialihkan ketika suara pertempuran dari luar barrier terdengar. Daniel kini mengambil bagian untuk melakukan serangan sementara Isabel dan Yon menyusun rencana. Nyatanya, terkadang keduanya justru tidak membicarakan langkah penyerangan melainkan hanya berdebat dan saling menyerang melalui kata-kata.

Yon menghilangkan barrier dan membiarkan Isabel keluar. Wanita itu berhenti di tengah-tengah arena kemudian memejamkan mata sementara hidungnya mengendus lebih banyak aroma.

Berikutnya, gambaran-gambaran disertai pergerakan di sekitar mereka langsung saja terbayang di benak dan menerus ke otaknya untuk disimpan. Isabel bisa melihat pertarungan Daniel dengan sesosok tubuh tak kasat mata tidak jauh di depannya. Dengan penglihatan aroma miliknya, ia bisa melihat dengan jelas tubuh musuh. Bagaimana sosok itu bergerak menghindar ketika Daniel menyerang tak tentu arah, atau ketika ia berusaha menyerang balik sang Alpha. Semuanya terlihat dengan jelas. Itu tampak seperti warna bening transparan yang bergerak meliuk-liuk.

Dan dapat!

Siapa yang tahu Isabel akan mengambil satu tarikan senyum sementara tubuhnya bergegas ke depan sebab terbawa oleh laju larinya yang luar biasa cepat. Maniknya masih memejam rapat ketika tangan yang merengkuh Stick dalam genggamannya terayun ke udara lantas menebas arah yang jika dilihat oleh mata telanjang, tidak menampilkan apapun di sana.

Apa yang wanita itu lakukan? Mengapa ia memukul udara kosong sebrutal itu, pikir Yon dan mungkin bahkan Daniel.

Detik berikutnya, gema kehebohan suara Daniel di sisi lain telah terdengar dan memecah suasana gurun yang pelik. "Yon lihat, wanita itu berhasil memukul musuh bahkan menyerang titik vitalnya hingga memaksanya memperlihatkan diri."

Alpha and a Hermit (Tamat)Where stories live. Discover now