Bagian 20 Wabah Bunga Iblis

114 9 0
                                    

Iring-iringan kawanan serigala membelah hutan Serophin dari arah timur menuju barat. Laju mereka yang dominan terburu dipimpin oleh seekor serigala berbulu hitam kelam dengan tubuh besar. Sebaliknya, empat serigala lain mengikuti dengan laju serupa meski sedikit lebih lambat.

Ketika pandang menjumpai pagar tinggi dengan lambang Zirap Sero Pack di atasnya terlihat di kejauhan, kecepatan mereka menurun dan kemudian berhenti tepat di pintu gerbang masuk. Angin tiba-tiba berhembus cukup kencang membawa serta debu kemudian mengelilingi lima serigala itu. Begitu angin menarik kembali partikel kecil tebal disertai asap mistis tersebut, terlihatlah delapan pasang kaki.

Langkah yang terburu menunjukkan sesuatu yang mendesak, sementara Luce yang baru saja keluar dari ruangan sang Alpha segera menjumpai keterkejutan ketika maniknya mendapati keberadaan Alpha Daniel di hadapannya. Pria ramah itu tersenyum, sebaliknya Luce mendekat sembari membalas.

"Alpha Daniel, apa yang membawa Anda kemari dengan terburu?" Luce bertanya ketika ia berjalan beriringan dengan Alpha Sordant Sero Pack itu.

Meski sekilas, Luce dapat melihat gurat kegelisahan membingkai raut Alpha Daniel sebelum diganti dengan senyum. "Ah, di mana Alpha Yon? Aku datang menemuinya." Perkataan itu tidak cukup untuk menjawab pertanyaan Luce. Tetapi, ia tersenyum lalu bergegas menuntunnya tanpa kata.

Pintu berderik cukup keras ketika Luce mendorong daun pintu besar di hadapannya agar membuka dengan lebar. Sementara di baliknya, sosok perkasa serta penguasa Zirap Sero Pack sedang tenggelam dalam timbunan pekerjaan yang tidak ada habisnya.

Yon mengangkat pandangan dan ia cukup terkejut menjumpai karibnya, Daniel. "Hei, apa yang membawamu kemari?" Pertanyaan serupa, tetapi dibalas Daniel dengan senyum sekilas.

"Ada yang ingin aku katakan kepadamu?"

Yon tidak punya pilihan dan sudah seharusnya ia bergerak meninggalkan kursi kebesarannya untuk segera menerima tamu, menuntunnya menuju tempat duduk lain. "Sesuatu yang mendesak?" Alpha Daniel mengangguk. "Katakan apa itu?"

Sementara Beta Sordant Sero Pack dan ketiga warriornya berdiri di sisi Alpha Daniel, pria itu seketika menarik napas panjang dan kemudian berkata, "Sesuatu yang buruk telah terjadi, bahkan telah menimpa Pack-ku."

Yon sama sekali belum menangkap maksud dari perkataan itu. Keningnya mengernyit sembari membalas, "Tolong, katakan dengan jelas."

Alpha Daniel menyorot sembari menyelipkan permohonan maaf di balik matanya. Rasa frustasi yang ditunjukkannya sama sekali tidak berniat ia sembunyikan. "Sebuah tanaman aneh telah tumbuh banyak di wilayahku dekat perbatasan hutan. Wargaku menghilang dan setelah mencari tahu, tanaman itulah yang telah menelan mereka."

Yon tidak bisa berkata-kata. Air mukanya telah ditenggelamkan dalam keterpanaan yang menakutkan. Apa yang baru saja dia dengar? Meski rasa percaya dan tidak percaya mengambang di kepala, Yon tidak dapat mengabaikan bagaimana kacaunya Alpha Daniel di hadapannya saat ini. Kendati pria itu masih tersenyum seperti biasanya, tetapi siapapun dapat melihat buncah kekhawatiran di sana.

Yon terdiam. Sama sekali tidak ada praduga bahkan lidahnya membeku untuk merespon lebih cepat. Ia perlu berpikir memilah kata yang tepat untuk kemudian ia utarakan. Ini sungguh mengejutkannya.

Sementara Alpha Yon terdiam bisu, Daniel segera menepuk pundak pria rupawan itu. "Yon, aku tidak akan mungkin datang kemari hanya untuk bercanda denganmu. Ada banyak hal yang harus aku kerjakan dan kamu pun mengerti itu. Jadi, percayalah apa yang aku sampaikan."

Yon mengernyit, merasa malu sebab Daniel menyadari kebingungannya. "Aku tahu. Aku bukan ingin meragukanmu, hanya saja ini sunggu mengejutkanku. Aku hanya tidak bisa memikirkan apapun sekarang."

Alpha and a Hermit (Tamat)Where stories live. Discover now