Bagian 74 Si Kembar

77 6 0
                                    

"Zigot, ada Apa denganmu?"

Daniel yang duduk di sebelah zigot tidak dapat menutupi kebingungannya, begitu mendapati pria kecil itu terlonjak kemudian bangkit dengan terburu dari posisi duduknya. Keduanya sedang beristirahat sekarang. Sebelum ini, Zigot terlihat sangat tenang, sama sekali tidak ada gelagat yang menunjukkan jika pria itu akan terkejutnya seperti beberapa saat lalu. Tidak ada angin, tidak ada hujan, zigot justru berdiri umpama orang kehilangan arah.

Bagaimana Daniel tidak terkejut melihatnya?

Tidak ada jawaban yang Daniel dapatkan setelahnya. Kening sang Alpha bahkan bertaut begitu menyadari bahwa Zigot kini melangkah terburu ke dalam hutan. Langkah kaki pria itu bahkan menghentak tanah cukup keras. Sementara di sisi lain, Daniel tentunya tidak akan membiarkan si Gagak bertindak aneh dengan meninggalkan kemah dalam keadaan linglung. Sang Alpha mengejar dan mencoba meraih lengan zigot yang berjalan terlalu cepat di depan. Sayangnya, bahkan sebelum Daniel menyentuh seinci pun kulit lengan milik Zigot, pria itu telah menghilang sesaat setelahnya.

Bukan main terkejutnya Daniel menyaksikan hal itu.

Dugaan-dugaan mulai meneror isi pikirannya. Praduga-praduga yang tidak relevan pun ikut terbersit.

Namun, ia mencoba untuk tidak berpikiran buruk.  Mungkin saja Zigot hanya mencoba bermain-main dengannya mengingat pria sungguh usil. Kendati demikian, Daniel sedikit mendapati keganjilan. Ia merasa bahwa Zigot terlihat sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya. Bagaimana tidak, sebab kini Zigot baru saja memunculkan kekuatan aneh yang amat tidak biasa untuk bangsa serigala, yaitu menghilangkan diri. Daniel cukup tahu bahwa si Gagak hanya memiliki ability yang dapat mengubah diri menjadi hewan, pun mampu menyesuaikan ukurannya, besar atau kecil.

Tapi menghilangkan diri, itu jelas jelas terasa ganjil untuknya.

Atau mungkinkah zigot memiliki kekuatan lain yang selama ini tidak Daniel ketahui?

Entahlah.

Niatnya Daniel ingin menunggu untuk beberapa menit. Kalau saja benar pria itu hanya bertingkah usil terhadapnya, maka kemungkinan dia tidak akan tahan berlama-lama dalam persembunyian. Sayangnya, bahkan beberapa menit berlalu Zigot tidak juga menampakan diri. Pria itu menghilang seolah-olah ia telah ditelan oleh dimensi lain.

Menyadari bahwa Zigot tidak lagi berada di pulau ini, mengingat aura ataupun aroma khas serigala milik Zigot tidak tercium, karenanya Daniel pun memilih meninggalkan hutan dan kembali ke kemah. Kendati perasaan khawatir menghantuinya, namun ia yakin Zigot sudah pasti memiliki alasan mengapa dirinya menghilang begitu saja.

Daniel duduk bersila di atas alas dedaunan. Di hadapan pria itu bekas kotak makanan yang di buat oleh bangsa manusia pun berserakan. Daniel tidak lagi mengindahkan makanan tersebut. Tatapannya terlalu serius sementara sorot itu menghunus tepat ke arah lautan di depan. Kemungkinan pikirannya sedang tertuju penuh kepada Zigot.

"Kemana kamu pergi, Zi?" gumamnya kemudian.

***

Gemuruh memekakkan kembali terdengar begitu tubuh Isabel lagi-lagi dihantamkan ke bawah tanah. Tidak ada hal yang nampak elok di tempat itu sekarang. Nyaris semua sudut di kawasan itu memiliki kawah, sementara penyebab terjadinya ialah karena musuh kian menggila dan imbasnya berakhir dengan kehancuran wilayah ini.

Di sisi lain, Isabel kontan terbatuk keras. Darah memercik dari dalam mulutnya, bahkan beberapa gigi depannya terlepas. Namun dia pun bukanlah seseorang yang patut diremehkan. Wanita itu meludah cukup keras, sementara sorot matanya yang dipenuhi kilat kemarahan menuding musuh dengan kebencian. Sesaat kemudian, tubuh Isabel yang semula dipenuhi luka kini telah memulih, tidak kalah cepat dari proses regenerasi musuh.

Alpha and a Hermit (Tamat)Where stories live. Discover now