Bagian 56 Garis Takdir

92 7 0
                                    

Di saat Isabel masih terdiam dan tercekat karena perkataan Yon, di sisi lain tidak jauh dari posisi mereka sesosok gadis yang sedang duduk sembari menyadarkan diri atas dahan pohon, justru tersenyum senang menatap keduanya. Betapa riang raut wajahnya sekarang, mengingat telah jauh-jauh hari ia telah merencanakan hal ini dengan matang dan hasilnya sudah mulai terlihat.

Menopang dagu dengan wajah sumringah, sedang kaki bergoyang ke depan dan belakang, ia sontak bergumam, "Senang melihat kalian, tetapi sayangnya aku masih harus membuat kalian mengingatku." Ia terkekeh di antara gurat wajahnya yang manis meski tampak pucat, dan gadis misterius itu kemudian berkata dengan mimik datar, "kalian sudah melupakan aku beberapa hari ini, jadi, kalian harus mengingatnya kembali."

Dan ketika ia menjentikkan ibu jari dan telunjuknya di saat bersamaan, sebuah kupu-kupu tidak kasat masa terbang baru kemudian menukik turun dari atas pohon, melaju ke arah keduanya dan di detik setelah hewan kecil itu menyentuh tanda di leher Isabel, kontan saja wanita itu terkapar di atas tanah.

Dalam kejadian yang berlangsung sepersekian detik itu, Yon sama sekali tidak bisa menampilkan raut wajah lain selain mimik terkejut bercampur syok. Tidak membuang waktu ia bahkan telah berjongkok dan meraih tubuh Isabel untuk kemudian direngkuh dengan kuat. Manik kelamnya nampak bersinar emas ketika cahaya dari tanda Isabel menyala terang dari waktu ke waktu.

Yon kehabisan akal ketika menyadari bahwa tubuh Isabel begitu dingin, nyaris membiru. Sulur-sulur cahaya keemasan dari tandanya meluas dan mulai merambah ke bagian tubuh lainnya. Yon benar-benar kalut.

"Isabel?!" Suara pria itu bergetar. Gelombang dalam nadanya begitu dalam dan menyalurkan kepedihan. Bagaimana bisa wanita itu terlihat seperti ini sementara sebelumnya ia baik-baik saja? pikirnya.

Detik kemudian kedua manik pria itu melebar saat menyadari apa yang kemungkinan sedang menimpa Isabel. Tanpa sadar ia menyentuh tanda yang tersemat di lehernya, ia bisa merasakan perbedaan tekstur di sana. Itu jauh lebih kasar dan terasa sedikit panas. Sudah jelas, tanda kutukan itu lah penyebabnya. Tanda itu kembali menggila.

Nyatanya, baik Isabel ataupun Yon, keduanya nyaris melupakan masalah tanda yang tersemat di leher mereka. Keduanya lupa hanya kerena sejak peristiwa di kapal, rasa sakit di tanda itu tidak pernah lagi menunjukkan kalainanan atau dengan kata lain, selama kurun waktu empat hari ini, baik Yon ataupun Isabel, keduanya tidak sekalipun merasa kesakitan.

Tidak banyak yang tahu jika nyatanya, rasa sakit itu justru diatur oleh seseorang, dan dia adalah gadis yang kini sedang tersenyum miring di atas dahan pohon tanpa seorang pun menyadarinya, bahkan dengan penciuman tajam Isabel sekalipun.

Sesaat setelah menyadari hal itu, Yon kontan mengangkat wajah Isabel lantas mendekatkannya ke wajahnya. Dikecupnya bibir wanita itu dengan lembut sementara ia memejamkan mata, seolah menyalurkan perasaannya yang kini seakan berubah menjadi gelombang ombak yang baru saja menghancurkan kawasan pesisir. Hati sang Alpha tidak ada bedanya dengan kondisi tersebut. Ia merasa terguncang hanya karena menyaksikan Isabel tidak bergerak seperti sekarang.

Dan ketika ia menyudahi ciumannya, betapa kelegaan tertanam di kedua matanya yang terlihat teduh meski rasa frustasi masih membayang di sana, begitu ia menyadari suhu tubuh Isabel mulai membaik seperti sedia kala, sementara di sisi lain, sulur-sulur cahaya yang merambat di sepanjang kulit tubuhnya pun mulai memudar dan kemudian menghilang sepenuhnya.

Yon mengambil napas lega. Direngkuhnya tubuh Isabel meski kini wanita itu sedang tidak sadarkan diri, tetapi Yon benar-benar bersyukur jika Isabel sudah baik-baik saja.

Mengepalkan tangan sementara deru napasnya terasa membarah, Yon merasa amat marah kepada dirinya sendiri, sebagai orang yang telah dengan gegabah menyematkan tanda di leher Isabel meski terkadang ia sangat yakin jika ia tidak pernah melakukannya.

Alpha and a Hermit (Tamat)Where stories live. Discover now