Bagian 55 Ingatkan Aku

90 8 3
                                    

Sejak kemarin, Yon tidak sekalipun melepaskan pandangannya dari Isabel sementara wanita itu bahkan tidak sekalipun memperdulikannya. Ia hanya terlalu sibuk dengan dunianya sendiri dan mengabaikan sang Alpha.

Yon sedang berdiri di sudut ruangan ketika Isabel dan dokter pack sedang melakukan pengambilan darah untuk keperluan pembuatan senjata yang tampaknya masih sangat kurang. Kendati keduanya tidak saling bertegur sapa semenjak perdebatan kemarin, nyatanya Yon masih saja kekeuh untuk mengamati pengambilan darah tersebut dengan berdiri memantau jalannya proses itu.

Namun tampaknya, keberadaan sang Alpha justru terkadang membuat Isabel dan dokter pack merasa tidak nyaman saat merasai aura Yon yang luar biasa besar, menguar ke seluruh penjuru ruangan dan mengintimidasi mereka.

Isabel tidak takut dengan intimidasi berlebihan yang Yon koarkan di dalam ruangan itu, dan ia sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu tetapi ketidaknyamanan sang dokter lah yang ikut mempengaruhinya sehingga terkadang, ia pun tidak merasa nyaman dengan keberadaan Yon.

Isabel sedang berbaring ketika ia melirik ke arah di mana posisi Yon berada sekarang. Seperti yang wanita itu perkirakan bahwa nyatanya pria itu sama sekali tidak melepaskan tatapannya ke arah lain selain ke arahnya. Isabel sontak mendengkus ketika menyadari arti tatapan serius yang sang Alpha tampilkan, seolah berkata bahwa jika ia melepaskan tatapan itu, maka Isabel akan menghilang dari hadapannya.

Isabel menghela napas diam-diam, berpikir kapan Yon akan mengurangi setidaknya sedikit saja perasaan berlebihan tersebut, sebab itu benar-benar membuat Isabel merasa terganggu.

Wanita itu kemudian berkata, "Kamu bisa menunggu di luar ruangan." Ia melirik dokter pack yang tengah memunggunginya sementara kedua tangan pria itu  begitu sibuk dengan alat-alat medis. "Kamu tidak lihat, dia sama sekali tidak terlihat fokus."

Yon kontan mendongak lalu mengalihkan tatapannya kepada sosok pria yang mengenakan jas berberwarna hijau dengan lambang Zirap Sero Pack medis di tengahnya. Sembari mengernyitkan kening, Yon pun memilih bertanya, "Apa benar kamu mereka terganggu dengan keberadaanku?"

Buru-buru dokter itu berbalik kemudian menggeleng di hadapan sang Alpha. "Tidak, Alpha," katanya, terlihat terkejut. "Aku sama sekali tidak keberatan jika Anda berada di sini dan memantau pekerjaan saya."

Yon mengangguk puas lalu menatap Isabel, seraya mengangkat tangan dan mengarahkannya kepada dokter pack, Yon berkata arogan pada Isabel, "Kamu dengar, dia bilang bahwa ia sama sekali tidak keberatan jika aku ada di sini."

Isabel sontak memutar bola mata sementara bibirnya mencebik jengkel. Begitu langkah mengingat ia begitu jarang terlihat sekesal ini, nyatanya Yon selalu saja membuatnya tidak bisa berkutik sementara bodohnya ia yang masih saja membiarkan hal itu. "Terserah padamu."

Isabel kemudian menatap dokter pack yang kini ikut menatapnya, sesaat kemudian pria itu menundukkan pandangan ketika menyadari arti tatapan Isabel yang seolah mengejek sebab ia begitu takut kepada Yon. Yah, siapa yang tidak takut pada serigala terkuat di Serophin. Isabel bergumam, "Terserah padamu juga, aku tidak peduli lagi padahal aku pikir kita berada di pihak yang sama."

Sebaliknya, Yon yang mendengar hal itu sontak saja terkekeh. Ia kemudian mendekati Isabel sementara ia bertanya kepada dokter pack, "Apa pekerjaanmu masih lama? Ada yang ingin aku bahas dengan wanita keras kepala ini." Yon menatap Isabel sedang wanita itu hanya membuang muka dengan mimik datar, kendati demikian tindakan itu justru membuat Yon lagi-lagi terkekeh.

Dokter pack lantas menggeleng, ada kilat jenaka di kedua maniknya ketika ia mendapati bagaimana Yon begitu berbeda saat berhadapan dengan Isabel. Ia cukup tahu dan sadar bagaimana enggannya sang Alpha dekat dengan wanita selama ini, tetapi dengan Isabel, jelas ada sesuatu yang memisahkan antara sikap Yon kepada Isabel dengan wanita-wanita lain di luaran sana, bahkan kepada Lady Alice yang notabenenya boleh dikata adalah kandidat terkuat untuk mendampingi Yon di masa depan. Namun, hal ini jelas membuktikan bahwa tidak ada yang tahu bagaimana Moongodess merencanakan akan dengan siapa seseorang terkait dengan benang takdirnya.

Alpha and a Hermit (Tamat)Where stories live. Discover now