Bagian 41 Melindungi

86 7 1
                                    

Satu-satunya reaksi yang mereka tunjukkan tepat setelah menaiki permukaan, ialah raut terkejut yang didampingi mimik syok. Mereka jelas tidak menduga jika makhluk mengerikan itu akan menunjukkan sesuatu yang tidak diduga seperti sekarang. Memperbanyak diri dari potongan tubuh, jelas bukan sesuatu yang bisa Yon dan kawan-kawan perkirakan.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Simon tampak tidak bisa menyembunyikan kekalutannya bahkan setelah ia bertanya demikian. Wajahnya memucat sementara tubuhnya mulai mendekat ke arah Daniel yang sedang diam menyaksikan dari arah samping. Ia sama kalutnya.

Mereka, para makhluk itu perlahan-lahan mulai mengelilingi dan bergerak mendekat. Tampaknya musuh mencoba mempersempit pergerakan agar Yon dan yang lain tidak bisa bergerak leluasa. Sementara kelompok itu tidak punya pilihan lain selain bergerak mundur dan berkumpul dalam satu titik yang sama, siapa menduga jika makhluk-makhluk mengerikan itu dapat melompat sembari menyemprotkan cairan hijau dari dalam mulutnya.

Sesaat kemudian, teriakan Liam terdengar keras tepat setelah lengannya terkena racun musuh. Luka itu tampak melepuh dan kemudian menyisakan sisa-sisa kulit yang gosong. Parahnya, itu sama sekali tidak memulih padahal Liam adalah manusia serigala.

"Liam!" Isabel bergerak cepat berpindah ke belakang bocah itu saat menyadari Liam akan jatuh pingsan. Apakah efek dari racun kepiting benar-benar sebrutal ini?

"Liam?!" Isabel mencoba membawa bocah itu kembali dari kesadaran tetapi Liam sama sekali tidak bergerak. Perlahan-lahan tubuhnya mulai membiru, sementara itu,  wajah Isabel mulai terlihat keruh saat membaui aroma racun yang sungguh ganas sedang menguar dari dalam tubuh Liam.

Tiba-tiba suasana terasa berat, jauh lebih pekat dari sebelumnya, sementara di sisi lain, Yon yang menyadari jika Isabel akan mengamuk sontak saja menghampiri wanita itu.

Ia berjongkok di depan Isabel sembari berkata, "Apapun yang terjadi, jangan sampai kehilangan kendali diri. Aku akan mengurus mereka, jadi rawat saja Liam."

"Tidak ada yang bisa aku lakukan, Stick sedang pingsan, padahal ia mungkin beberapa obat penawar."

"Tunggu!" Simon tiba-tiba bergerak mendekati keduanya. "Aku rasa kita memiliki beberapa obat di dalam tas yang aku bawa." Pria itu kemudian bergerak cepat menurunkan tas besar yang menggantung di belakang punggungnya lalu memeriksanya. Wajahnya kemudian berubah sumringah saat menyadari jika ada beberapa ramuan obat yang masih utuh setelah mereka mengalami guncangan di dalam lubang.

"Bagaimana dengan ini? Aku rasa ini penawar racun," katanya.

"Kamu yakin jika itu bisa digunakan?" Luce mendekat lantas meraih botol kecil berisi carian hitam pekat itu, lalu menciumnya dengan wajah berkerut. "Aku rasa ini berasal dari jenis tanaman."

Simon mengangguk. "Benar, tanaman ini mungkin sering kalian temui saat memasuki Desa Batu. Mereka tumbuh banyak di depan pintu gerbang. Mengingat desa kami memiliki banyak hewan dan tumbuhan mematikan, seorang peramu mencoba merancang obat meski tidak semua dapat menyelamatkan orang-orang." Simon menggenggam botol obat tersebut dengan kuat. "Tetapi, aku berharap Liam akan cocok dengan ini."

Yon kemudian berkata, "Bagus, kalau begitu lakukan dengan cepat, Simon. Sementara aku, Luce, Daniel, dan Zigot akan mencoba menahan mereka."

"Benar."

Yon pun kembali berhadapan dengan musuh yang kini sudah sepenuhnya mengelilingi kelompok tersebut. Yon langsung saja menciptakan barrier pelindung untuk Isabel, Liam, Simon, dan bahkan Stick. Sementara ia dan kawanan serigalanya yang lain akan menghalau para makhluk mengerikan itu.

"Ingat, mulai sekarang, pukul mundur mereka. Jangan sekali-kali melukainya atau mereka akan semakin banyak!"

Yon berteriak sementara ia mulai bergerak menyerang. Dalam waktu yang nyaris bersamaan, Luce, Daniel, dan bahkan Yon melakukan transformasi wujud ke bentuk serigala dan mulai menari-nari di atas pertempuran. Mereka mencoba mendorong dan menghindar agar tidak sampai terkena racun.

Alpha and a Hermit (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang