Requested by Fiinnnn kartikahapsari Rica1812
"Wonwoo-ya!" Pria tersebut terlonjak saat merasakan tanganmu memeluk lehernya dari belakang.
Ia mendongak ke belakang dan menemukanmu yang sedang tersenyum manis padanya.
"(Y/n)-ya, kau mengagetkanku saja!" Seru Jeon Wonwoo, tunanganmu, seraya meraih tanganmu dan menarikmu kebawah hingga tubuhmu semakin dekat dengannya.
"Habisnya kau asik dengan bukumu terus." Ujarmu seraya menempelkan pipimu pada pipinya dengan manja.
Ia tersenyum kecil lalu menutup bukunya dan melepaskan kacamatanya.
"Kau sudah selesai?" Tanyanya seraya melepaskan tanganmu.
Kau tersenyum lebar lalu segera berjalan mundur.
Wonwoo berbalik untuk melihatmu.
"Bagaimana?" Tanyamu seraya memutar tubuhmu yang saat ini dalam balutan dress merah maroon yang menampilkan kulit putihmu, lenganmu yang mulus, kaki jenjangmu, dan bahumu yang menggoda.
Wonwoo terlihat kesulitan menelan ludahnya membuatmu tersenyum semakin lebar.
Ia berdeham cukup keras lalu memalingkan wajahnya dengan muka memerah.
"Cantik." Ujarnya tanpa melihat ke arahmu.
"Benarkah?" Tanyamu seraya mendekat kearahnya.
Kau melihat wajahnya semakin memerah saat kau memeluk lengannya.
Wonwoo berusaha melepaskan tangannya darimu namun gagal malahan ia terantuk sisi sofa yang tadi ia duduki sehingga saat ini posisimu sedang terlentang di atas sofa dan Wonwoo di atasmu dengan mata terbelalak.
"Wonwoo-ya." Kali ini kau yang merona karena posisi kalian saat ini.
"Oh, ah, um, maaf." Ujarnya seraya langsung bangkit. Tak lupa ia juga membantumu berdiri.
Kau melayangkan pandanganmu ke arah lain saat tiba-tiba orang yang mendandanimu memasuki ruangan tersebut.
"Nona (Y/n), sudah waktunya anda di rias."
Kau tersenyum padanya lalu mengangguk kecil.
"Wonwoo-ya, jangan terlambat untuk menjemputku ya! Pakai tuxedo yang sudah kupilihkan untukmu." Ujarmu sebelum masuk ke ruang rias.
Wonwoo menatap kepergianmu lalu menarik nafas panjang. Ia sendiri baru menyadari bahwa sejak tadi ia menahan nafasnya.
3 jam kemudian Wonwoo sudah berada di depan pintu masuk dengan dandanannya yang tampan. Tak lama kemudian kau keluar dengan rambut tertata rapih dan wajah yang sudah di rias.
"Hai princess." Panggilnya saat melihat tampilanmu yang menawan.
"Hai prince." Ia langsung membukakan pintu limousin yang disewanya khusus untuk hari ini.
Tak butuh waktu lama bagi kalian untuk sampai di tempat pesta pertunangan kalian.
"Kau siap?" Tanya Wowoo sebelum membuka pintu limousin.
Kau mengangguk kecil.
"Ayo." Wonwoo membuka pintu dan membantumu untuk keluar. Setelah keluar ia menyodorkan tangannya dan kau segera menautkan lenganmu padanya.
Kalian berdua mengikuti seluruh rangkaian acara pertunangan dengan sempurna dan kalian cukup kelelahan karenanya.
Untunglah kedua orang tua kalian memesankan satu kamar hotel untuk kalian bisa beristirahat.
"Aku tidak dapat merasakan kakiku." Serumu saat Wonwoo membukakan pintu kamar hotel.
Ia tertawa kecil lalu segera menggendongmu ke kasur dan mendudukanmu di ujung kasur.
Setelah meyakinkan kau nyaman dengan posisimu, Wonwoo segera berlutut dan membukakan sepatumu.
"Perempuan memang hebat." Ujarnya seraya berkutat dengan tali high heelmu.
"Aku memakainya karenamu tahu! Kau kan tinggi." Jawabmu sambil tertawa.
Beberapa saat kemudian Wonwoo berhasil melepaskan kedua sepatumu. "Berhasil!"
Kau tertawa karena seruannya. Saat kau sedang tertawa Wonwoo mendongak untuk menatapmu.
Ia menatapmu untuk beberapa saat sebelum tangannya menggapai pipimu.
Sontak saja kau langsung berhenti tertawa saat merasakan kehangatan tangannya di pipimu.
"Tunanganku ini cantik sekali." Ujar Wonwoo dengan sorot mata kagum, membuatmu tersipu malu.
Tangannya berpindah dari pipimu ke tengkukmu lalu menariknya dengan perlahan ke arahnya.
"Wonwoo?"
Ia tak menjawab panggilanmu melainkan langsung mencium bibirmu dengan lembut.
Tak butuh waktu lama bagimu untuk menutup matamu. Menikmati permainan bibir Wonwoo.
Kau bahkan tak sadar bahwa kau sekarang telah terlentang di atas kasur dan Wonwoo menindih tubuhmu.
Saat kalian sama-sama kehabisan nafas, Wonwoo mengistirahatkan kepalanya di pundakmu. Nafasnya yang hangat di lehermu membuat tubuhmu bergetar.
"Wonwoo-ya." Panggilmu dengan nafas tak beraturan.
Wonwoo tak menjawab melainkan mencium lehermu dengan lembut membuatmu nafasmu menderu.
"Hei, hei, hei! Apa yang kalian lakukan? Ingat! Kalian ini belum menikah!" Seru seseorang dari arah pintu.
Kau segera menoleh ke arah pintu dan menemukan Mingyu bersama Jihoon dan Soonyoung yang hampir tak terlihat karena terhalang oleh tubuh tinggi Mingyu.
"Oh ayolah Mingyu. Kau merusak kesenangan kami saja." Erang Wonwoo kesal namun ia segera menjauh darimu.
Kau sendiri langsung bangkit dan merapihkan rambutmu serta bajumu.
Wonwoo dan Mingyu sempat bertatapan sinis lalu Mingyu segera beralih padamu dan memberikan selamat padamu.
"Selamat atas pertunanganmu dengan Wonwoo hyung yang aneh ini." Ujar Mingyu.
"Semoga kau tak menyesal." Tambah Jihoon seraya menyerahkan sebuket bunga baby breath biru padamu diikuti pelukan dari Soonyoung.
"Untuk apa kalian kemari?" Tanya Wonwoo tanpa menyembunyikan kekesalannya.
"Untuk mengganggumu tentu saja." Jawab Soonyoung.
"Kita harus merayakan pertunangan kalian bukan?" Tambah Jihoon dengan seringaian jahil yang disetujui oleh Mingyu.
Wonwoo mengerang kesal sebelum ia pada akhirnya berjalan ke arahmu dan duduk di sebelahmu.
"Terserah kalian saja." Ujarnya membuat ketiga pria di hadapanmu bersorak riang.
Saat mereka tak melihat Wonwoo mendekat ke arahmu.
"Kita lanjutkan setelah mereka pulang." Bisiknya rendah yang membuat wajahmu langsung merona.
"Kalian sedang apa?" Tanya Soonyoung tiba-tiba.
"Tidak sedang apa-apa." Jawabmu cepat seraya tersenyum canggung.
Kau menatap Wonwoo yang tersenyum penuh arti padamu.
'Semoga mereka cepat pulang.' Batinmu dalam hati.
♡♡♡♡♡
끝..
Maaf ya, malam ini pikiranku lagi dipenuhi sama sosok Jihoon yang HOT banget, jadi Imagine Wonwoonya begini 😈😈
Semoga suka ya..
Ditunggu VOMMENT kalian 😊
Kumenerima kebaperan & kemarahan kalian kok 😂😂
FOTONYA UJI YG BIKIN AUTHOR GILA MALAM INI