59. Don't You Know That You're Toxic?

Beginne am Anfang
                                    

"What?" kaget Calista. Ada sedikit rasa tidak terima setelah mendengar pemberitahuan Nuel.

Bisa-bisanya dia menyuruh gadis polos dan tidak tahu apa-apa seperti Lalice untuk ikut campur masalah mereka. Dan lagi, Nuel agak lancang dengan meminta seseorang untuk mengamati gerak-gerik dan kebiasaan Steven.

"Aku tahu itu perbuatan lancang dan tidak bisa dibenarkan. Tapi untuk membuktikan kecurigaanku dan William terhadap Steven, aku terpaksa melakukan cara itu."

"Lalu, apa yang kau dapatkan?"

"Kebiasaan Steven berbeda," jawab William, "bahkan Lalice juga mengatakan kepadaku kalau Steven memang berubah."

"Aku tidak terlalu menyadarinya, tapi ... aku rasa, kau benar. Banyak hal-hal kecil yang janggal dari kebiasaan Steven. Seperti saat dia mencumbuku misalnya."

William langsung mengubah ekspresi wajahnya ketika Calista mengucapkan kalimat terakhir. Entah apa yang dipikirkan oleh pria itu. Bisa Calista tebak. Dia, cemburu, mungkin?

"Dia juga semakin posesif. Dulu Steven tidak masalah saat aku bersama Nathan. Tapi sekarang, dia benar-benar marah saat aku berduaan dengan Nathan, bahkan hanya untuk membicarakan pekerjaan," tambah Calista dengan perasaan tidak karuan.

"Benar, kan?" tanya Nuel.

Calista bungkam. Tidak berani membenarkan meskipun hatinya meyakini bahwa apa yang dikatakan oleh Nuel adalah benar; kebiasaan Steven berubah.

Dan itu terjadi sejak Steven memberitahukan bahwa pribadi aslinya telah kembali.

William menambahkan, "Dan sejahat atau sekejam apa pun Steven, dia tidak pernah mau menjalankan bisnis ilegal. Steven tidak pernah membunuh orang lain demi melancarkan jalan bisnisnya. Kecuali, kalau dia bukan pribadi Steven yang asli, melainkan pribadi satunya."

Calista geleng-geleng. Tidak mungkin.

"Dia berbohong, Cale."

"Tidak ...," lirih Calista lanjut geleng-geleng seraya menatap kosong ke depan.

"Dia berbohong mengenai pribadi keduanya yang kembali bertukar," tambah William.

"Karena yang sebenarnya adalah, pribadi Steven yang asli belum kembali."

"No," sela Calista.

"Aku yakin kalau pribadi Steven yang asli sudah kembali. Aku mengetahuinya sendiri," kukuh Calista meyakinkan bahwa Steven-nya memang telah kembali.

"Dia adalah Steven yang mencintaiku dan juga aku cintai," sambungnya.

"Bagaimana kalau dia hanya bersandiwara selama ini?"

"Untuk apa?" heran Calista.

"Untuk bisa memilikimu."

Menarik napas dan menutup mata sebentar, lalu Calista membalas, "Stop. Semua bukti yang kalian berikan tidak cukup kuat untuk membuatku percaya."

"Terserah kau mau percaya atau tidak, Cale. Yang jelas, aku dan Nuel yakin kalau pribadi Steven yang dulu masih belum kembali. Alter egonya masih berperan mengendalikan raga Steven sampai saat ini. Kau telah dibohongi."

Calista bangkit dari duduknya. Tidak peduli dengan ucapan William yang berhasil membuat perasaannya menjadi lebih kacau lagi. Ia memasang masker serta kaca matanya. Tanpa sepatah kata pun, ia segera keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan William dan Nuel yang menatap kepergiannya dalam diam.

÷÷÷

Dengan langkah pelan dan tatapan kosong ke depan, Calista melangkah memasuki rumah. Ia langsung menuju lantai dua, manuju kamarnya.

𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐁𝐎𝐒𝐒Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt