04. Be My Girlfriend [03/01/21]

179K 12.3K 702
                                    

EDITED | 03/01/21

mohon tandai typo dalam penulisan :"

÷÷÷

Calista dan Stephanie keluar dari pusat pembelanjaan dengan beberapa tas belanjaan di tangan mereka. Stephanie yang sophaholic itu dengan senang hati menemani Calista.

Tapi sepertinya bukan Stephanie yang menemani Calista belanja, tapi Calista lah yang menemani sahabatnya itu belanja. Yang benar saja, Calista bahkan hanya membeli dua item tapi sahabatnya itu membeli lima baju sekaligus, belum lagi beberapa aksesori seperti syal, topi, dan lain sebagainya.

"Berhenti tersenyum, Steph! Aku tahu kau senang karena bisa belanja sebanyak itu." Calista menatap tidak suka ke semua tas belanja Stephanie. "Tapi kau membuatku dalam masalah. Kau tahu apa yang akan nenekku lakukan kalau tahu aku pulang semalam ini?"

Calista bergidik membayangkan kemarahan neneknya. Neneknya sekarang pasti sedang marah sekaligus mencemaskannya.

Calista ingat dulu ketika masih SMA dia pernah pulang larut malam karena menghadiri pesta ulang tahun temannya. Alhasil setelah pulang neneknya tak mengizinkannya masuk dan menguncinya di luar rumah. Calista yang bingung harus tidur dimana waktu itu hanya bisa menangis.

Setelah selama sepuluh menit dia menagis, akhirnya neneknya membukakan pintu untuknya.

Calista tersenyum geli mengingat kejadian itu.

Tapi setelahnya, dia kembali bergidik takut memikirkan kemarahan nenekknya.

Tapi percayalah, sekejam apa pun neneknya, Calista tetap menyayanginya.

"Ayolah, Cale, ini baru jam delapan malam. Dan kau sudah takut dimarahi nenekmu? Ck, yang benar saja!"

Calista menatap Stephanie dengan tatapan horor. Stephanie tidak masalah pulang jam berapa pun karena dia tinggal sendiri di apartemen, tapi Calista, dia harus pulang sebelum jam tujuh malam karena itu adalah peraturan dari neneknya.

"Masalahnya---"

"Sstt, diam," sela Stephanie kemudian menghentikan langkah.

Calista pun ikut menghentikan langkah karena sebuah mobil BMW hitam berhenti tepat di samping mereka. Calista mengerutkan dahinya ketika seorang pria turun dari mobil itu.

Pria itu menghampirinya.

"Kau?" Calista menunjuk pria itu dengan wajah kagetnya.

"Aku ke sini untuk menjemputmu." Pria itu tersenyum ramah pada Calista.

"Hah? Untuk apa?" tanya Calista tidak paham.

Pria itu mengalihkan pandangannya pada Stephanie yang berada di samping kanan Calista. Stephanie tersenyum menggoda, kemudian berbisik, "Kau berpacaran dengan lelaki tampan ini tanpa memberi tahu diriku?"

Calista menginjak kaki Stephanie hingga membuat perempuan itu mengaduh kesakitan.

"Maksudmu?" tanyanya lagi kepada pria itu.

"Masuk dulu," pintanya. "Temanmu sudah aku pesankan taksi, sebentar lagi taksi itu pasti datang." Lagi-lagi pria itu tersenyum, membuat Calista semakin mengerutkan dahinya bingung.

𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐁𝐎𝐒𝐒Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora