53. I Hate Betrayal

61.3K 4.4K 133
                                    

kalo ada typo bilang ya
happy reading

÷÷÷

Tok tok!

Calista segera mendorong tubuh Steven menjauh setelah mendengar seseorang mengetuk pintu kaca mobil milik Steven.

"Ada orang," kata Calista pelan dengan napas tersengal seraya merapikan pakaiannya.

Steven mendesah kecewa lalu melihat siapa orang kurang ajar yang mengganggu mereka.

Lalice, lagi.

Steven menoleh pada Calista lagi seraya membuang napas kesal, yang dibalas Calista dengan senyum geli sambil mengangkat bahu.

Tok tok!

Lalice mengetuk lagi karena Steven tidak kunjung membuka kaca mobil tersebut.

"Aku tahu kau di dalam, Steve!" teriak Lalice dari luar.

Mau tidak mau Steven menurunkan kaca mobilnya, lalu menatap Lalice dengan malas. "Ada apa?"

"Owh, ada Calista ternyata. Hei, Cale!"

"Hai," balas Calista.

"Kau sedang apa di sini?" tanya Steven.

"Menguntiti manusia es yang entah hilang ke mana."

"Siapa?"

"Nuel."

"Oh."

"Hanya oh?" Lalice melipat keningnya heran. "Padahal dulu kau marah ketika aku dekat-dekat dengan Nuel."

Steven hanya mengedikkan bahu tidak peduli.

Berikutnya seorang pria bertubuh tinggi mendekat, berdiri di belakang Lalice lalu menaruh sekotak susu di atas kepala Lalice, membuat gadis itu terkejut dan memegangi kotak susu tersebut kemudian menoleh.

Senyum khas terbit di bibir Lalice. "Ternyata kau sadar kalau aku membuntutimu?"

Tanpa menjawab pertanyaan Lalice, Nuel melirik Steven yang berada di dalam mobil.

"Hai," sapa Nuel.

"Hai," balas Steven singkat.

Calista yang melihat itu merasakan ada kecanggungan di antara keduanya. Tapi ia tidak mau ambil pusing.

"Ayo masuk!" ajak Lalice menggenggam pergelangan tangan Nuel lalu membuka pintu mobil bagian belakang dan masuk.

"Hei, siapa yang mengizinkan kalian berdua masuk ke mobilku?" protes Steven.

Nuel hanya diam, sementara Lalice menyengir tanpa rasa bersalah.

Steven mendengus pelan. Calista di sampingnya hanya terkekeh geli melihatnya. Kemudian ia menoleh ke belakang, kepada Nuel dan Lalice. "Kalian berdua pacaran?"

"Tidak."

"Iya."

Nuel dan Lalice saling tatap.

Calista hanya tersenyum kecil menanggapi kelakuan lucu mereka berdua.

"Oh, ya, William selalu membicarakan tentangmu," celetuk Nuel.

"Ya? Aku?" tanya Calista menunjuk dirinya sendiri. "Membicarakan bagaimana?" Ekor mata Calista melirik pada Steven yang kini memasang ekspresi masam.

"Setelah kejadian waktu itu, aku dan William memang belum bertemu lagi," kata Calista hati-hati, takut membuat Steven kesal atau bahkan marah.

"Dia sempat meminta nomormu kepadaku," sela Lalice memberi tahu.

𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐁𝐎𝐒𝐒Donde viven las historias. Descúbrelo ahora