05. I am Falling to You [03/01/21]

172K 11.4K 469
                                    

EDITED | 03/01/21

mohon tandai typo dalam penulisan :"

÷÷÷

Calista membuka matanya perlahan kala sinar matahari menelusup memasuki kamar lewat fentilasi. Badannya sakit semua karena semalam dia diajak Steven mengelilingi mal yang luasnya hampir seluas stadion sepak bola.

Dia kini menggeliat, menguap lebar-lebar tanpa menutup mulutnya dengan tangan. Tipikal perempuan yang tidak ada anggun-anggunnya sama sekali. Pantas saja dia jomblo hingga hari ini.

Ah, apakah Calista masih bisa dibilang jomblo setelah kejadian kemarin malam?

Kejadian di mana dia terpaksa menerima Steven menjadi kekasihnya.

"Hoamm." Dia lanjut menguap, menikmati sisa-sisa rasa kantuknya. Tapi ada yang aneh. Dia dapat merasakan sebuah tangan tengah memeluk pinggangnya dari belakang. Tapi itu tidak mungkin neneknya. Neneknya di jam seperti ini biasanya sudah pergi ke kebun belakang rumah. Juga sejak kapan neneknya tidur sekamar dengannya?

Calista yang masih setengah sadar meraba meja kecil samping tempat tidurnya. Setelah mendapatkan kaca matanya, dia memakai benda tersebut dan memastikan siapa orang yang tidur di sampingnya.

"Aaaarghhhhh!" Dia memekik kencang hingga membuat orang yang masih terbaring di sampingnya terbangun.

"Dasar cabul!" Dipukulnya orang itu dengan guling birunya berkali-kali.

Orang itu segera bangkit guna menghindari pukulan bertubi-tubi dari Calista.

"Apa yang kau lakukan, sialan?!"

Tak disangka Steven akan berbuat sejauh ini.

Calista menunduk melihat pakaiannya, untung masih lengkap. Tapi tetap saja Steven berhasil membuatnya marah karena tidur di ranjang bersamanya.

"Nenekmu yang menyuruhku." Steven menguap masih merasakan kantuk.

"Kau pikir aku bodoh?! Mana mungkin Nenek membiarkan cucu perempuannya tidur dengan alien cabul sepertimu?!"

"Waktu itu Nenek tidak mengizinkanku pulang, jadi aku terpaksa menginap. Karena rumah sempit ini hanya memiliki dua kamar, yaitu kamarmu dan kamar Nenek, jadi aku memilih tidur di karmarmu."

Calista kembali mengingat waktu kemarin malam. Ya, Steven mengantarnya. Karena malam itu Calista sudah sangat mengantuk, setelah sampai rumah dia segera masuk kamar dan tidur. Dan bodohnya dia tidak mengunci pintu kamarnya.

Tapi tetap saja, kenapa neneknya menyuruh Steven menginap di sini? Terlebih neneknya malah membiarkan Steven tidur di kamarnya.

"Kenapa kau tidak tidur di kamar nenekku saja?" tanya Calista dan berjalan menuju lemarinya dengan wajah yang masih kesal.

"Kekasihku itu kau, bukan nenekmu. Jadi sudah pasti aku memilih tidur bersamamu." Steven memandangi Calista yang tengah sibuk memilih pakaian dalam lemarinya.

Calista berbalik setelah menemukan seragam olahraganya. Tanpa peduli pertanyaan Steven, dia segera keluar hendak menuju kamar mandi untuk berganti pakaian.

Steven hanya berdecak kesal. Tapi dia merasa senang bisa lebih dekat dengan Calista. Dia ingat perkataan nenek semalam. Nenek mengatakan kalau dia senang melihat Calista punya pacar. Apalagi kekasih cucunya itu lelaki tampan dan baik seperti Steven. Tapi tunggu, baik? Apa tidak salah?

Steven tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Mungkin selama ini dia tidak lebih dari pria berengsek yang suka mempermainkan wanita. Tapi mulai sekarang dia berjanji akan berubah. Ya, demi Calista dia akan berubah.

𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐁𝐎𝐒𝐒Onde as histórias ganham vida. Descobre agora