03. Come to Me! [03/10/21]

192K 12.8K 591
                                    

FULL EDITED | 03/01/21

mohon tandai typo dalam penulisan :"

÷÷÷

Calista mati-matian menahan emosinya ketika mengetahui bentuk seragam kerjanya. Yang benar saja, masa dia harus memakai seragam super ketat seperti ini?

Apalagi roknya yang super pendek dengan belahan yang hampir memperlihatkan pantat apabila dipakai. Pasti pria itu sengaja mempersiapkan seragam ini untuknya. Pria itu memang tidak ada otak.

Calista mengambil seragam itu asal, kemudian segera keluar dari ruangan tersebut.

Setelah sampai di depan ruangan pimpinan, diketuknya dengan keras pintu di hadapannya.

Dibukanya dengan paksa pintu di depannya dan dia segera melemparkan pelan seragam itu ke meja pria yang saat ini tengah tersenyum padanya.

"Apa masalahmu? Kau ingin aku memakai pakaian ini?" emosinya.

"Kenapa? Ada masalah? Itu sudah peraturan," jawab Steven enteng. "Kau tidak ada sopan-sopannya, ya." Steven berdecak menyayangkan perbuatan Calista yang asal melempar seragam ke arahnya.

Calista diam dan sekuat tenaga menahan amarahnya. Dipandanginya mata Steven dengan tatapan membunuhnya. Yang ditatap justru malah menciptakan smirk, membuat gadis itu semakin dongkol luar biasa.

"Tapi, bukankah seragam ini cocok untuk tubuh indahmu itu, hm?" kata Steven sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi dan bersedekap dada. Matanya masih fokus menatap Calista.

"Coba pakai, mungkin kau akan terlihat lebih seksi dari model Victoria's Secret," ujar Steven menyeringai dan mengedipkan sebelah matanya.

Kalau saja Calista bukan bawahan di sini, atau pria itu bukan bosnya, maka dia akan senang hati mencolok mata pria itu hingga keluar. Serius.

"Apa-apaan kedipan itu?" Calista memandang jijik pada pria itu.

"Sepertinya mataku kemasukan sesuatu." Steven mengucek matanya yang sebenarnya baik-baik saja. Calista hanya memutar bola matanya malas.

"Seragam ini boleh tidak kau pakai asal kau punya seragam lain. Masalahnya, apa kau punya seragam sendiri saat ini?"

"Untuk sementara biarkan aku memakai baju yang sudah kupakai ini." Calista memegangi bajunya sendiri. "Aku akan mulai memakai seragam besok."

Steven mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Tapi, apa salahnya kau mencobanya dulu? Seragamnya tidak terlalu buruk. Jika kau mau, kau bisa ganti di ruangan itu." Steven menunjuk ruangan pribadinya. "Atau kau juga boleh ganti di depanku." Dia tersenyum menggoda.

Calista yang mendengar itu refleks membulatkan matanya. "Alien mesum," kata Calista, "jangan harap itu akan terjadi."

"Apa-apaan panggilan itu? Alien mesum? Tidak ada nama panggilan lain yang lebih bagus, misalnya sayang atau cinta?" protes Steven. Tak disangka wanita itu menjulukinya alien mesum.

Karena tidak ingin perdebatan ini terus berlanjut, Calista menghela napas dalam-dalam dan berujar,

"Maaf sebelumnya, hentikan semua omong kosong ini. Aku ke sini untuk bekerja, bukan untuk berdebat denganmu, Sir." Calista ingat apa tujuannya ke mari. Meskipun pria itu sudah membuatnya kesal dan membuat tensi darahnya naik, tapi tetap saja dia adalah atasannya. Jadi sebisa mungkin Calista harus tetap bersikap sopan dan profesional.

𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐂𝐫𝐚𝐳𝐲 𝐁𝐎𝐒𝐒Onde histórias criam vida. Descubra agora